Bambang Brodjonegoro, dari Urus Fiskal, Bappenas hingga Riset

CNN Indonesia
Rabu, 23 Okt 2019 13:55 WIB
Jokowi menunjuk Bambang Brodjonegoro menjadi menteri riset, teknologi dan kepala badan riset inovasi nasional.
Bambang Brodjonegoro. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi memutuskan untuk menunjuk Bambang Brodjonegoro menjadi Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional. Bambang sebenarnya bukan wajah baru di kabinet Jokowi.

Sebelumnya, ia merupakan  menteri perencanaan pembangunan nasional/ kepala Bappenas. Sebelumnya, Bambang  pernah berkarir dalam pemerintahan sebagai Wakil Menteri Keuangan Indonesia sejak Oktober 2013 hingga 2014 pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Kala itu, Bambang juga menerima anugerah Bintang Mahaputra Utama dari Presiden yang diberikan sebagai penghargaan atas jasa-jasanya karena telah bermanfaat di berbagai bidang dan bagi kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Presiden berganti menjadi Joko Widodo, Ia pun kembali dengan jabatan yang lebih tinggi sebagai Menteri Keuangan. Kurang lebih dua tahun menjabat sebagai Menteri Keuangan, pria yang akrab dipanggil Bambang ini terkena perombakan (reshuffle) kabinet jilid II pada 2016 silam.

Kala itu, Bambang digeser menjadi Kepala Badan Perencanaan Nasional menggantikan Sofyan Djalil yang juga digeser menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN).

Pria yang lahir di Jakarta, 3 Oktober 1966 ini merupakan anak pertama dari tiga saudara. Diketahui, Bambang adalah anak kandung dari Soemantri Brodjonegoro yang merupakan Rektor Universitas Indonesia (UI) pada periode 1964-1973.

Ungkapan 'Buah memang tak jatuh jauh dari pohonnya' layaknya tepat bagi Bambang. Betapa tidak? sang ayah Soemantri Brodjonegoro pun pernah menjadi Menteri Pertambangan serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Orde Baru.

Ia menyelesaikan studi sarjananya dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan sempat menjadi mahasiswa berprestasi pada 1989. Setelah itu, dirinya melanjutkan program doktoral di University of Illinois pada 1997.

Sebelum malang melintang dalam dunia birokrat, Bambang memulai karir sebagai pengajar di UI. Ia mengajar di Fakultas Ekonomi dengan keahlian ilmu regional dan ekonomi pembangunan.

Karirnya terus merangkak naik dari Kepala Program Studi, Ketua Jurusan, hingga Dekan Fakultas Ekonomi, dan kini Ia dikenal sebagai Guru Besar Ekonomi UI.

Bambang juga sempat menerbitkan beberapa karya tulis seperti buku yang diterbitkan oleh The Institute of Southeast asian Studies (ISEAS) Singapura dan oleh Edward Elgar, Inggris. Selain itu, artikelnya muncul di beberapa jurnal internasional, seperti Hitotsubashi Journal of Economics.

(mjo/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER