Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo menargetkan merampungkan satu data
pertanian dalam 100 hari kerjanya. Satu data yang dimaksud terkait dengan data produksi, luas panen, dan data komoditas.
"Pertama, akan ada satu data yang akurat, sehingga semua orang akan menjadikan itu sebagai acuan awal dan akhir. 100 hari harus selesai lah," ujarnya saat mengunjungi kantor Trans Media Group, Kamis (24/10).
Terkait satu data pertanian itu, ia menyebut bakal berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), pemerintah daerah, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan, hingga lurah dan desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuannya, demi memuluskan langkah pemerintah untuk swasembada pangan. Sebab, ia menilai masalah pertanian berkaitan dengan perut 267 juta rakyat Indonesia. Masalah ini dianggap masalah yang luas dan kompleks.
"Ketahanan negara yang kuat hanya ada kalau kita punya ketahanan pangan yang kuat. Pertanian harus mampu mengentaskan (kemiskinan) daerah-daerah agar tidak terjadi ketimpangan," terang Syahrul.
Saat dilantik kemarin, Syahrul menyebut sektor pertanian sebagai solusi untuk ekonomi Indonesia. Karenanya, ia bercita-cita memajukan dan memandirikan sektor pertanian di dalam negeri.
"Kebutuhan pangan kita, pangan yang terjangkau. Kemandirian (swasembada pangan) akan kami pacu ke depan. Kalau tidak mendesak, impor akan kami hindari," imbuh dia.
[Gambas:Video CNN] (ara/bir)