
Harga Batu Bara Rontok, Bukit Asam Efisiensi
CNN Indonesia | Senin, 28/10/2019 17:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bukit Asam (Persero) Tbk bakal menempuh upaya efisiensi untuk mengurangi tekanan beban biaya, terutama di tengah fluktuasi harga batu bara. Efisiensi yang akan dilakukan fokus pada pengendalian produksi.
"Kami harus meningkatkan efisiensi, tidak ada cara lain," ujar Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin, seperti dilansir Antara, Senin (28/10).
Ia melanjutkan apabila ingin berbisnis, namun harga bahan bakunya tidak bisa dikontrol, seperti batu bara, maka satu-satunya cara adalah mengendalikan beban biaya produksi.
Di Bukit Asam, beban biaya terbesar berasal dari biaya penambangan, yaitu sekitar 40 persen hingga 50 persen. Diikuti oleh beban biaya transportasi logistik.
Menurut dia, dua beban biaya tersebut di atas bisa lebih efisien. Bahkan, ia optimistis, efisiensi terhadap biaya-biaya itu dapat dilakukan tanpa kebijakan atau regulasi dari pemerintah.
"Saya kira ini bisnis. Jadi, tidak boleh mendistorsi pasar dan peningkatan bisnis diserahkan kepada masing-masing perusahaan," imbuh dia.
Ia merinci beban pokok penjualan Bukit Asam hingga September 2019 sebesar Rp10,5 triliun atau naik 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp9,4 triliun.
Dengan komposisi dan kenaikan terbesar berasal dari biaya angkutan kereta api, seiring dengan peningkatan volume batu bara dan biaya jasa penambangan karena kenaikan produksi.
Persoalannya, harga jual rata-rata batu bara secara global melorot hingga 7,8 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp775.675 per ton. Penurunan harga dikarenakan pelemahan harga batu bara indeks Newcastle sebesar 25 persen menjadi US$81,3 per ton dari tahun sebelumnya US$108,3 per ton.
Demikian halnya indeks harga batu bara thermal Indonesia yang turun 21 persen menjadi rata-rata US$50,8 per ton per September 2019 dari periode yang sama tahun lalu, yakni US$64,5 per ton.
[Gambas:Video CNN]
(Antara/bir)
"Kami harus meningkatkan efisiensi, tidak ada cara lain," ujar Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin, seperti dilansir Antara, Senin (28/10).
Ia melanjutkan apabila ingin berbisnis, namun harga bahan bakunya tidak bisa dikontrol, seperti batu bara, maka satu-satunya cara adalah mengendalikan beban biaya produksi.
Di Bukit Asam, beban biaya terbesar berasal dari biaya penambangan, yaitu sekitar 40 persen hingga 50 persen. Diikuti oleh beban biaya transportasi logistik.
"Saya kira ini bisnis. Jadi, tidak boleh mendistorsi pasar dan peningkatan bisnis diserahkan kepada masing-masing perusahaan," imbuh dia.
Ia merinci beban pokok penjualan Bukit Asam hingga September 2019 sebesar Rp10,5 triliun atau naik 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp9,4 triliun.
Persoalannya, harga jual rata-rata batu bara secara global melorot hingga 7,8 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp775.675 per ton. Penurunan harga dikarenakan pelemahan harga batu bara indeks Newcastle sebesar 25 persen menjadi US$81,3 per ton dari tahun sebelumnya US$108,3 per ton.
Demikian halnya indeks harga batu bara thermal Indonesia yang turun 21 persen menjadi rata-rata US$50,8 per ton per September 2019 dari periode yang sama tahun lalu, yakni US$64,5 per ton.
[Gambas:Video CNN]
(Antara/bir)
ARTIKEL TERKAIT

Bukit Asam Berangkatkan 2.682 Pemudik Lintas Provinsi
Ekonomi 6 bulan yang lalu
Barang Curah Dipindah ke Marunda, Polusi Ancol Bisa Berkurang
Ekonomi 6 bulan yang lalu
Bukit Asam Targetkan Produksi Batu Bara HCV 3,8 Juta Ton
Ekonomi 8 bulan yang lalu
Bukit Asam Merayakan 100 Tahun Penambangan Batu Bara
Ekonomi 9 bulan yang lalu
Luhut Beberkan Soal Kepemilikan Lahan dan Bisnis Batu Bara
Ekonomi 9 bulan yang lalu
Emiten Batu Bara 'Pede' Cuan Positif Meski Impor China Loyo
Ekonomi 10 bulan yang lalu
BACA JUGA

VIDEO: Penambang Batu Bara AS Tutup Jalur Kereta Tuntut Gaji
Internasional • 03 September 2019 03:12
Tolak Jalur Batu Bara, LSM Sebut Puluhan Spesies Terancam
Nasional • 26 July 2019 03:08
Pariwisata Sawahlunto di Tengah Industri Pertambangan
Gaya Hidup • 08 July 2019 12:57
VIDEO: Jelang G20, Aktivis Jepang Demo Tolak Batu Bara
Internasional • 28 June 2019 13:35
TERPOPULER

Erick Thohir Akan Bongkar Bisnis 85 Hotel Milik BUMN
Ekonomi • 5 jam yang lalu
Jokowi Tebar 15 Juta Kartu Sembako Murah Tahun Depan
Ekonomi 4 jam yang lalu
Uni Eropa Resmi Pungut Bea Masuk 18 Persen Atas Sawit RI
Ekonomi 2 jam yang lalu