Sri Mulyani Minta Pelaku Pasar Jangan 'Muram'

CNN Indonesia
Kamis, 31 Okt 2019 17:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pelaku pasar tak ikut pesimis dengan perekonomian dalam negeri, di tengah perlambatan ekonomi global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pelaku pasar tak ikut pesimis atau merasa suram dengan perekonomian dalam negeri, di tengah perlambatan global. Ia memastikan ekonomi Indonesia cukup kuat bertahan dengan kisaran pertumbuhan 5 persen.

"Ekonomi sebesar 5 persen itu adalah potensi yang sangat besar. Saya ingin tekankan, jangan ikut gloomy (muram)," ungkap Sri Mulyani, Kamis (31/10).

Menurutnya, ekonomi Indonesia masih bisa dikatakan cukup baik selama masih di kisaran 5 persen. Walaupun begitu, pemerintah tetap membutuhkan kebijakan penyeimbang (counter-cyclical) agar ekonomi dalam negeri tak rapuh di bawah 5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pembuat kebijakan, lingkungan tidak pasti. Jadi, permintaan domestik harus dijaga dan kami memberikan stimulus," ucapnya.

Diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen secara tahunan pada kuartal II 2019. Angka itu melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,27 persen.

Sementara, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2019 sebanyak 0,3 persen dari 3,3 persen menjadi hanya 3 persen. Ini ketiga kalinya lembaga itu menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi dunia.

Lebih lanjut Sri Mulyani menyatakan perlambatan global tertekan oleh perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China. Secara spesifik, ia menyebut Presiden AS Donald Trump telah mempengaruhi psikologis dunia.

"Penyebab perang dagang, Trump pengaruhi dunia. Dari yang terbuka, sekarang proteksi sehingga menimbulkan ketidakpastian ke psikologis," terang Sri Mulyani.

Perang dagang ini telah berlangsung sejak 2018 lalu. Saat ini, AS dan China masih melanjutkan diskusi terkait kesepakatan penyelesaian perang dagang.

Trump sebelumnya menyatakan bakal menandatangani kesepakatan dagang fase pertama dengan China pada November 2019. Kesepakatan ini menjadi langkah untuk meredakan tensi dagang antara kedua negara.
[Gambas:Video CNN] (aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER