Jakarta, CNN Indonesia --
Hong Kong mengalami
resesi setelah Biro Statistik Hong Kong merilis
pertumbuhan ekonomi negaranya tercatat kontraksi 3,2 persen pada kuartal ketiga 2019.
Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan selama dua kuartal berturut-turut. Resesi Hong Kong ini merupakan resesi pertama sejak 10 tahun terakhir ketika krisis keuangan global memuncak.
Dikutip dari
AFP, Kamis (31/10), Produk Domestik Bruto (PDB) Hong Kong jatuh 0,4 persen pada September 2019 lalu dibandingkan Juni 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi selama nyaris lima bulan terakhir telah menekan laju perekonomian Hong Kong. Industri pariwisata dan ritel pun terdampak. Demonstrasi di Hong Kong dipicu oleh penolakan terhadap RUU Ekstradisi.
Sebelum data pertumbuhan ekonomi Hong Kong dirilis, pemerintah setempat sempat memproyeksikan resesi. Mengingat, tekanan juga datang dari tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan memperingatkan resesi sangat mungkin terjadi pada akhir tahun ini.
[Gambas:Video CNN] (fey/bir)