Jokowi Perintahkan Pembuat Desa 'Siluman' Ditangkap

CNN Indonesia
Rabu, 06 Nov 2019 17:27 WIB
Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk menangkap pihak yang diduga membuat desa fiktif tak berpenduduk demi mendapat kucuran dana desa.
Joko Widodo. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk mengejar para pihak yang diduga membuat desa siluman agar mendapat kucuran dana desa. Ia ingin mereka yang merancang desa fiktif tak berpenduduk itu ditangkap."Kita kejar agar yang namanya desa-desa tadi (yang) diperkirakan, diduga itu fiktif, (pembuat desa fiktif) ketemu, ketangkap," kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11).

Jokowi menyatakan Indonesia memiliki sekitar 74.800 desa yang tersebar di 514 kabupaten/kota. Menurutnya, manajemen mengelola desa puluhan ribu itu tidak mudah. Ia menyebut kemungkinan keberadaan desa fiktif bisa saja terjadi.

"Karena dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote sebuah pengelolaan yang tidak mudah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap keberadaan desa fiktif di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara yang berdampak pada penggunaan dana desa tidak tepat sasaran.

Tiga desa yang diduga fiktif itu adalah Desa Ulu Meraka, Kecamatan Lambuya; Desa Ueapi, Kecamatan Uepaian; dan Desa Morehe, Kecamatan Uepai.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan mengecek kembali desa yang diduga fiktif namun mendapatkan alokasi dana desa.

KPK juga turun membantu penyidikan kasus pembentukan desa fiktif di Sulawesi Tenggara (Sultra). Pembentukan desa fiktif disebut menjadi celah korupsi mengeruk anggaran dana desa.

Dalam kasus ini, KPK membantu Polda Sultra memfasilitasi sejumlah ahli dalam gelar perkara yang dilakukan polisi. Selain desa fiktif, aparat menemukan 31 desa di Kabupaten Konawe terindikasi bermasalah. Salah satunya lantara surat keterangan (SK) pembentukannya dibuat dengan tanggal mundur.
[Gambas:Video CNN] (fra/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER