Survei BI, Harga Hunian Masih Sulit Tumbuh

CNN Indonesia
Senin, 11 Nov 2019 12:05 WIB
BI menyebut harga hunian atau properti residensial di pasar primer tumbuh terbatas di level 0,50 persen pada sepanjang kuartal III 2019 kemarin.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menyatakan harga properti hunian atau residensial di pasar primer masih terbatas pada sepanjang kuartal III 2019 kemarin. Kondisi tersebut tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang tumbuh terbatas di level 0,50 persen pada kuartal III kemarin.

BI memperkirakan pergerakan harga tersebut kemungkinan besar akan semakin tertekan pada kuartal IV nanti. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan melalui website resmi mereka, BI meramalkan IHPR akan tumbuh melambat menjadi 0,45 persen pada kuartal IV nanti.

Di tengah pertumbuhan harga yang terbatas tersebut, BI mencatat tingkat penjualan properti residensial naik 16,18 persen pada kuartal III kemarin. Pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya pada kuartal sebelumnya, penjualan justru terkontraksi 15,9 persen. BI mencatat peningkatan penjualan properti residensial pada kuartal III kemarin banyak didorong oleh kenaikan penjualan rumah tipe kecil dan tipe besar.

Sementara itu, untuk rumah tipe menengah, penjualan masih mengalami konstraksi. Hasil survei BI juga menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial oleh pengembang masih ditopang oleh kemampuan finansial perusahaan.

Topangan tersebut bisa dilihat dari porsi penggunaan dana internal developer yang mencapai 60,44 persen.  Sementara itu untuk pembelian properti residensial oleh konsumen, mayoritas atau 76,02 persen masih menggunakan fasilitas KPR.

[Gambas:Video CNN] (agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER