Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala
BPH Migas M Fashurullah Asa memproyeksi kebutuhan
gas bumi di
ibu kota baru, yakni di Pulau Kalimantan, naik 92 persen dari saat ini 675,21-696,40 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) menjadi 1.214 MMSCFD.
"Dengan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan, maka kebutuhan energinya berpotensi meningkat 92 persen dari saat ini," ujarnya seperti dilansir Antara di Pontianak, Selasa (3/12).
Oleh karenanya, ia menilai perlu sinergi pembangunan pipa gas bumi Trans Kalimantan. Apalagi, pembangunan pipa gas bumi tersebut merupakan tindak lanjut rencana induk gas bumi 2012-2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Kemenerian ESDM merencanakan pembangunan jalur pipa gas bumi Trans Kalimantan yang membentang dari Bontang-Banjarmasin-Palangkaraya hingga Pontianak sepanjang 2.219 kilometer (KM).
Pipa gas bumi itu akan mengangkut gas bumi dari Bontang, Kalimantan Timur, guna memenuhi kebutuhan energi gas alam bagi seluruh masyarakat di Pulau Kalimantan.
Rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) di Pulau Kalimantan juga dinilai efektif untuk meningkatkan penyerapan gas di wilayah setempat, termasuk pembangunan jaringan gas (jargas).
[Gambas:Video CNN] (antara/bir)