Jokowi Sebut Bandara Syamsudin Noor Bisa Tampung 7 Juta Orang

CNN Indonesia
Kamis, 19 Des 2019 08:55 WIB
Jokowi menyebut Bandara Syamsudin Noor di Kalimantan Selatan bisa menampung 7 juta orang penumpang sekarang.
Jokowi mengatakan sekarang Bandara Syamsudin Noor bisa menampung 7 juta penumpang. (www.angkasapura1.co.id)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Jokowi mengatakan terminal baru tersebut bisa menampung 7 juta penumpang per tahun.

"Jadi berapa kali ini? 8 kali lipat dari yang lama. Kemudian kapasitasnya untuk penumpang, yang sebelumnya yang di sana itu 1,3 juta penumpang per tahun, di sini 7 juta penumpang per tahun. Kelihatannya loncatannya sangat tinggi," kata Jokowi dalam keterangan resmi, Rabu (18/12).

Jokowi mengaku kaget setelah melihat wajah baru bandara tersebut. Terminal baru bandara memiliki luas 77.000 meter persegi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luas tersebut naik tajam dibanding sebelumnya yang hanya seluas 9.000 meter persegi.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan penambahan luas memang diperlukan. Pasalnya pertumbuhan penerbangan dan penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor tinggi.

Menurutnya, tak menutup kemungkinan dalam 10 tahun ke depan perlu dibangun terminal baru lagi di bandara tersebut.

"Artinya, bandara yang baru ini mungkin tidak ada 10 tahun lagi harus dibangun yang lebih gede lagi," ujarnya.

Intan Jadi Daya Tarik

Kepala negara menyebut banyak masyarakat yang tertarik ke wilayah Kalimantan Selatan lantaran memiliki intan. Jokowi menyebut Martapura, Banjar, dan Banjarbaru menjadi wilayah penghasil intan.

"Yang jelas, yang saya tahu di sini ada intan sehingga desainnya ini juga desain intan Martapura, desain bandara ini," tuturnya.

Jokowi kembali mengingatkan pentingnya pembangunan infrastruktur bagi sebuah negara. Menurutnya, Indonesia tak akan bisa bersaing dengan negara lain jika tertinggal dalam pembangunan infrastruktur.

"Kalau kita kalah, daya saing kita kalah, ya jangan bermimpi kita jadi negara maju. Bersaing infrastruktur kita kalah? Ya sudah lupakan. Nanti bersaing SDM kita kalah? Ya lupakan," tegasnya.

Menurutnya, setelah infrastruktur terbangun, giliran pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten, dan kota, yang melanjutkannya dengan menyambungkan ke kawasan pertanian, perikanan, sentra industri kecil dan industri besar, hingga kawasan wisata.

"Kalau di sini ada kawasan wisata, sambungkan ke sana. Ada kawasan industri, sambungkan ke sana. Dan itu adalah tugas provinsi, kabupaten, dan kota setelah ini rampung," ujarnya.

[Gambas:Video CNN] (fra/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER