Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan
Sri Mulyani menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia (
BEI) pada Senin (30/12). Dalam kesempatan itu, ia mengharapkan agar regulator pasar modal dapat melindungi
investor khususnya yang kecil.
"Perlindungan kepada para pemodal kecil dilakukan atas tindakan-tindakan yang sifatnya predator," katanya, Senin (30/12).
Menurut dia, perlindungan terhadap investor merupakan kunci untuk mempertahankan kredibilitas pasar modal Indonesia. Jika pasar modal kredibel, ia yakin investor akan berinvestasi di pasar modal Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar modal bisa tumbuh menjadi pasar modal yang menciptakan pendalaman ekonomi dan keuangan, apabila reputasi dan kredibilitas dari regulator maupun SRO bisa berjalan efektif," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini investasi di pasar modal menelan korban. Dalam hal ini, investasi dilakukan oleh manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Guna mengejar untung selangit, manajemen Jiwasraya terdahulu banyak menginvestasikan dana di aset berisiko tinggi (
high risk). Tercatat 22,4 persen dari total aset ditempatkan di saham bervaluasi rendah (
undervalue) dan hanya 5 persen ada di saham LQ-45.
Kemudian, sebanyak 59,1 persen diinvestasikan di reksa dana saham. Tak hanya itu, mayoritas reksa dana dikelola perusahaan manajer investasi berkinerja buruk.
Hanya 2 persen dana yang diinvestasikan di reksa dana dan saham dikelola perusahaan manajer investasi berkualitas.
Dukung Program PemerintahDalam kesempatan itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga meminta pasar modal untuk ikut serta mendorong pembiayaan program prioritas pemerintah di 2020. Ia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan melanjutkan pembangunan infrastruktur.
Tahun depan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp419,2 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembiayaan infrastruktur. Namun, demikian modal tersebut belum cukup untuk memenuhi seluruh pembangunan infrastruktur di Indonesia. Karenanya, pemerintah mendorong partisipasi swasta dan juga pasar modal untuk membiayai infrastruktur.
Sedangkan, untuk penciptaan SDM yang berkualitas, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp638 triliun.
"Saya harap pasar modal ikut berperan serta, karena Indonesia akan maju hanya dengan adanya infrastruktur yang baik dan bisa menciptakan konektivitas di seluruh pelosok tanah air," katanya.
[Gambas:Video CNN] (ulf/agt)