Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) ingin agar naskah akademik
omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Lapangan Kerja selesai sebelum 100 hari masa kerja pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. Hari ke-100 akan jatuh pada Selasa (28/1) mendatang.
Untuk itu, kepala negara ingin agar naskah akademik
omnibus law bisa difinalisasi pada pekan ini. Kemudian disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dibahas bersama mitra pemerintah itu.
"Kami menargetkan
omnibus law ini selesai sebelum 100 hari kerja. Target kami harus selesai sehingga ada
time frame yang jelas," ujar Jokowi dalam rapat terbatas
omnibus law di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang nomor satu di Indonesia itu ingin
omnibus law bisa segera disahkan dan diimplementasikan. Dengan begitu, dampak dari perubahan 74 UU yang saling tumpah tindih bisa memberi manfaat pada percepatan pembangunan ekonomi.
Ia pun meminta para menteri agar dapat mempercepat penyelesaian
omnibus law. Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga meminta Kapolri, Kepala BIN, dan Jaksa Agung untuk ikut memastikan dan mengomunikasikan
omnibus law kepada organisasi-organisasi terkait.
Ia ingin proses ini berlangsung secara pararel bersamaan dengan proses pembahasan di lembaga legislatif. "Kalau ada persoalan-persoalan segera disampaikan sehingga kami bisa menyelesaikan," katanya.
Bila
omnibus law UU Cipta Lapangan Kerja selesai, selanjutnya pemerintah akan mereformasi pula sejumlah aturan yang tumpang tindih di sektor perpajakan.
Sebab, ada beberapa UU di sektor itu yang perlu perubahan, namun bila dilakukan secara satu per satu akan memakan waktu.
[Gambas:Video CNN]Lebih lanjut, bila kedua
omnibus law bisa dilakukan, ia percaya dampaknya akan terasa ke pertumbuhan ekonomi Tanah Air.
"Negara ini akan bisa menjadi pusat gravitasi ekonomi regional maupun global karena memiliki sebuah daya tarik yang semakin tinggi dalam sebuah ekosistem berusaha, ekosistem berinvestasi yang saya harapkan memiliki dampak yang besar bagi penciptaan lapangan kerja di negara," terangnya.
(uli/sfr)