Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian BUMN RI telah mengesahkan beroperasinya Holding Farmasi di awal 2020. Holding farmasi terdiri atas tiga perusahaan BUMN yakni Bio Farma sebagai induk holding, yang beranggotakan PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Kemunculan inisiatif pembentukan holding farmasi dilatarbelakangi oleh tren sektor kesehatan global di negara berkembang maupun negara maju. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang terbaik, diperlukan solusi yang lebih menyeluruh.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan tujuan dari pembentukan holding farmasi ini untuk memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, meningkatkan ketersediaan produk, dengan menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sinergi dari tiga BUMN yang tergabung dalam holding farmasi ini, dapat menurunkan impor bahan baku farmasi atau Active Pharmaceutical Ingredients (API). Mengingat saat ini lebih dari dari 90 persen bahan impor farmasi masih diimpor dari luar negeri. Dengan holding ini diharapkan produk farmasi dapat tersebar secara merata ke seluruh pelosok negeri, dan inovasi dari anggota holding farmasi untuk menciptakan suatu produk baru," ujar Honesti melalui keterangannya, Jakarta, Jumat (31/1).
Hal ini tentu sejalan dengan tren kesehatan di masa yang mendatang yang tidak hanya terbatas pada pengobatan dan pencegahan saja. Melainkan industri kesehatan sudah mulai merambah kepada pelayanan kesahatan, termasuk pembiayaan melalui asuransi kesehatan.
Honesti melanjutkan, tujuan lain dari pembentukan holding ini adalah untuk menciptakan efisiensi dan kepastian ketersediaan supply bahan baku, sehingga akan dihasilkan harga produk yang terjangkau.
"Kemudian akan meningkatkan skala bisnis dan pembentukan holding BUMN farmasi ini merupakan milestone dalam rangka pembentukan ekosistem Healthcare di Indonesia, sehingga dari hulu ke hilirnya dapat dikelola semua dengan baik," pungkasnya.
(fef)