Arcandra Sebut Mobil Listrik Tekan Impor Minyak Mentah

CNN Indonesia
Selasa, 18 Feb 2020 08:55 WIB
Eks Wamen ESDM Arcandra Tahar menyebut penggunaan mobil listrik akan memangkas impor BBM dan minyak mentah.
Eks Wamen ESDM Arcandra Tahar menyebut mobil listrik dapat mengurang impor BBM dan minyak mentah. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Eks Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan penyediaan mobil listrik merupakan langkah baik dalam mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dan minyak mentah (crude).

"Mobil listrik adalah salah satu solusi dalam mengurangi konsumsi BBM, nah di luar subjek itu dapat mengurangi impor crude," ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di DPR, Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (17/2).

Cara lain untuk mengurangi impor minyak, lanjut Arcandra adalah meningkatkan produksi minyak dalam negeri, antara lain melalui teknologi EOR (Enhance Oil Recovery). Sehingga biaya untuk impor minyak mentah bisa dialihkan untuk pemeliharaan sumur-sumur minyak dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya saja EOR itu membutuhkan waktu yang lama, paling tidak tujuh tahun untuk hasil maksimal," jelasnya.

Terkait dengan kebutuhan energi hilir, ia menilai tidak bisa hanya mengandalkan impor, tetapi juga harus banyak membangun kilang. Kendati demikian, dampak impor BBM berkurang adalah impor minyak mentah bertambah. Sebab, kilang mengolah minyak mentah.

Keuntungan lainnya dalam pengembangan mobil listrik adalah energi listrik yang tidak pernah impor.

"Domestic base supply kalau kita andalkan migas, kita butuh impor crude (minyak mentah) dan BBM. Kemudian, jangka panjangnya eksplorasi," tegas Arcandra.

Lebih lanjut, ia mengingatkan eksplorasi migas merupakan bisnis dengan rasio keberhasilan hanya 20 persen. Selain itu, padat modal dengan jangka waktu produksi baru bisa 10 tahun setelah penemuan pertama.

[Gambas:Video CNN]

(antara/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER