Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong kementerian
dan lembaga (K/L) untuk menggelar
rapat di daerah. Kebijakan ini untuk mengatasi dampak negatif penurunan kunjungan wisata mancanegara akibat penyebaran
Virus Corona.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan pemerintah mendorong kunjungan wisatawan domestik. Sebab, di tengah merebaknya Virus Corona masyarakat dalam negeri cenderung menahan diri untuk melancong ke luar negeri.
"Lalu K/L kami dorong mengadakan rapat-rapat bisnis di daerah," katanya, Rabu (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan perusahaan maskapai penerbangan telah melaporkan imbas negatif penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan, China itu. Dalam periode Oktober 2019 hingga Maret 2020 sebanyak 2,16 juta kursi penumpang kosong.
Jumlah itu, kata dia, hanya mewakili turis China yang merupakan kontributor jumlah wisatawan mancanegara terbesar kedua. Di sisi lain, banyak negara telah mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke luar negeri di tengah penyebaran virus.
Karenanya, pemerintah juga akan memberikan insentif kepada industri penerbangan. Saat ini, Susiwijono bilang pemerintah masih membahas skema insentif tersebut. Harapannya insentif tersebut dapat mendorong wisatawan dalam negeri di tengah turunnya kunjungan turis asing.
Akan tetapi, ia juga meminta kerja sama sektor swasta.
"Teman-teman PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) juga harus
sharing the pain. Kami belum tahu sampai kapan jadi jangan sampai insentif dari sisi pesawatnya sudah diturunkan, hotel masih mahal," imbuhnya.
[Gambas:Video CNN]Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PHRI Maulana Yusran mendukung rencana pemerintah tersebut. Ia mengusulkan agar K/L dapat menggelar rapat di daerah terdampak dari sisi pariwisata. Sebab, sektor pariwisata memiliki multiplier efek kepada sektor lainnya, seperti UMKM.
"Pemerintah mulai lakukan kegiatan rapat kementerian di daerah terdampak untuk antisipasi penurunan," ujarnya.
Menurut dia, wilayah paling terdampak adalah Batam, Manado, DKI Jakarta, dan Bali.
(ulf/sfr)