Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Tiphone Mobile Indonesia Tbk membantah tuduhan gagal bayar atas bunga dan pokok
obligasi yang sudah jatuh tempo. Pasalnya, emiten berkode TELE ini mengklaim sudah melakukan pembayaran kepada pemegang obligasi.
Menanggapi pengumuman yang disampaikan oleh pihak PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) perihal penundaan pembayaran bunga dan pokok obligasi terhadap pemegang obligasi.
Direktur Utama Tiphone Tan Lie Pin mengatakan perusahaan telah melakukan kewajiban pembayaran kepada pemegang obligasi secara langsung. Bukti tersebut telah disampaikan kepada KSEI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, KSEI tidak mengakui proses pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan karena dianggap menyalahi teknis pembayaran," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (18/2).
Menurut dia, alasan perusahaan melakukan proses pembayaran langsung kepada pemegang obligasi dikarenakan ada permintaan dari pemegang obligasi kepada pihak perusahaan. Bukti pembayaran tersebut juga sudah disampaikan kepada KSEI.
Terkait dengan hal itu, Tiphone sedang melakukan penarikan dana dari pemegang obligasi yang sudah dibayarkan dan akan disetorkan ke KSEI hari ini, Selasa (18/2) agar suspensi bursa dapat dibuka.
"Kami akan menyelesaikan administrasi pembayaran kepada KSEI pada hari ini sehingga saham TELE bisa kembali diperdagangkan di bursa," ungkap Tan.
Tan menambahkan bahwa kesalahpahaman ini hanya persoalan administrasi karena perusahaan masih memiliki dana internal yang cukup untuk melunasi kewajibannya.
Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan efek TELE mulai hari ini, Selasa (18/2). Penghentian sementara tersebut karena Tiphone belum membayar bunga obligasi.
[Gambas:Video CNN] (age/bir)