Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan meyakinkan stok kebutuhan warga cukup. Untuk itu, warga diimbau tidak perlu belanja secara berlebihan usai pemerintah mengumumkan dua kasus Warga Negara Indonesia (WNI) terinfeksi
virus corona.
"Memang yang diburu beberapa item tetapi saya sampaikan jangan lakukan pembelian secara berlebihan karena itu bisa mengganggu stabilitas meskipun stok cukup," tutur Anies dalam konferensi pers, Senin (2/3).
Informasi terkait pasokan aman tersebut diperoleh Anies setelah bertemu dengan perwakilan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aprindo, sambung Anies, juga memutuskan untuk tidak melakukan pembatasan penjualan produk. Sebab, kebijakan pembatasan akan membuat warga menganggap stok tidak tersedia. Padahal, stok diklaim tersedia.
Selain itu, Anies juga mengingatkan produk-produk yang diincar belum tentu merupakan cara paling efektif untuk mencegah penularan virus.
Anies mencontohkan salah satu produk yang paling banyak dicari adalah cairan pembersih tangan (
hand sanitizer). Padahal, dibandingkan menggunakan
hand sanitizer, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun lebih ampuh untuk mencegah tertular virus corona.
"Meskipun beramai-ramai belanja
hand sanitizer tetapi pembersihan yang paling baik adalah cuci tangan dengan sabun," tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com di sejumlah toko ritel dan pusat perbelanjaan, warga mulai berburu masker,
hand sanitizer hingga sembako. Salah satunya di Food Hall, Mal Kelapa Gading.
[Gambas:Video CNN]Renie Anggraini, salah satu pengunjung mal bilang antrian mengular di Food Hall, Mall Kelapa Gading hingga pukul 16.30 WIB.
"Mereka belanja sampai tiga keranjang, semua dibeli beras, telur, mie instan, air minum,
hand sanitizer, pampers, susu, sampai rempah-rempah," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Senin (2/3).
Ketua Umum Aprindo menuturkan terjadi lonjakan pengunjung toko ritel sekitar 10 persen-15 persen pada Senin (2/2) ini, terutama di Depok dan Jakarta Selatan.
"Ini secara rata-rata ya peningkatannya 10 persen-15 persen. Ini sekali lagi tidak terjadi di semua daerah, ada juga yang tidak terjadi apa-apa. Anggaplah di angka 10 persen-15 persen, kenaikan pengunjung di beberapa wilayah," ujarnya.
 Cuci tangan menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko terinfeksi virus corona. (CNN Indonesia/Fajrian). |
Dalam keterangan terpisah, Roy mengimbau masyarakat tidak melakukan belanja kebutuhan di ritel-ritel modern secara berlebihan atau
panic buying.
"Anggota peritel APRINDO (toko modern) selalu siap untuk hadir dan cukup dalam memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia, dikarenakan tindakan yang
over/berlebihan ini justru membuat kepanikan/fobia baru lainnya yang tidak perlu terjadi, di saat sebenarnya seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dan tercukupi dengan baik," tuturnya.
(ctr/sfr)