Jakarta, CNN Indonesia --
Saham PT
Mitra Keluarga Karyasehat Tbk terpantau turun 5,2 persen ke posisi Rp2.350 pada penutupan perdagangan Senin (2/3). Posisi tersebut merupakan yang terendah sejak awal tahun (
year-to- date).
Sebelumnya, RS Mitra Keluarga merupakan rumah sakit tempat dua pasien virus corona (Covid-19) di Indonesia dirawat sebelum akhirnya dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut. Dua orang tersebut memeriksakan diri ke RS Mitra Keluarga, Depok pada Jumat (27/2) lalu dengan keluhan flu dan sesak nafas.
Namun demikian, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai penurunan saham Mitra Keluarga itu tidak dipicu sentimen pasien virus corona. Menurutnya, koreksi saham Mitra Keluarga disebabkan sentimen virus corona secara umum ke pasar modal. Sebagai catatan, saham dengan kode MIKA itu dibuka pada posisi Rp2.480 per saham pada pagi tadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tengok saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah 1,68 persen ke posisi 5.361. Tak hanya itu, mayoritas saham di bursa Indonesia tepatnya 236 saham terpantau berada di zona merah.
"Kalau saya lihat penurunannya di angka 5 persen sama dengan saham lainnya," ucapnya kepada
CNNIndonesia.com.
Akan tetapi, ia tidak menutup kemungkinan jika sentimen virus corona berlanjut harga saham Mitra Keluarga akan tertekan. Pasalnya, sekitar 70 orang tenaga medis Mitra Keluarga terpaksa dirumahkan akibat pernah berinteraksi dengan pasien positif corona.
"Pasti kami akan lihat dalam berapa hari ke depan. Kalau seperti itu (sahamnya turun) maka pengaruh kepada Mitra Keluarga, tetapi itu hanya efek jangka pendek karena Mitra Keluarga masih memiliki cabang lain," ujarnya.
Senada, Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo menuturkan penurunan harga saham ditengarai karena faktor teknikal. Sejak awal tahun, saham Mitra Keluarga terpantau turun 11,99 persen.
[Gambas:Video CNN]"Pada dasarnya harga saham Mitra Keluarga sudah ada di angka tinggi jadi wajar kalau dihindari pelaku pasar," katanya.
Ia juga menampik jika penurunan saham tersebut lantaran sentimen pasien corona pernah dirawat di RS tersebut. Dari sisi tenaga medis, ia mengatakan Mitra Keluarga dapat mendatangkan tenaga medis dari cabang lain untuk menjaga operasional rumah sakit.
"Kalau karena sentimen corona, berarti seluruh RS yang merawat pasien corona akan mengalami hal yang sama," ucapnya.
Hingga kuartal III 2019, Mitra Keluarga berhasil meraup kenaikan laba 9,24 persen dari Rp486,78 miliar menjadi Rp531,79 miliar. Sementara itu, pendapatan naik 17,24 persen dari Rp2,03 triliun menjadi Rp2,38 triliun.Perusahaan belum melaporkan kinerja tahunan 2019.
 Masyarakat dapat mencegah infeksi virus corona dengan rutin mencuci tangan dengan sabun. (CNN Indonesia/Fajrian). |
(ulf/sfr)