Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PMI
Jusuf Kalla atau JK memproyeksi fenomena berbelanja barang secara berlebihan atau
panic buying karena kekhawatiran penyebaran
virus corona cuma bakal berlangsung selama sepekan.
Ia menilai fenomena
panic buying akan mereda sendirinya pada pekan depan. "Saya kira paniknya satu minggu ya. Kalau
panic buying pada minggu ini, maka minggu depan akan berkurang," ujarnya di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Rabu (4/3).
Kendati terjadi
panic buying, menurut JK, kebutuhan masyarakat diperkirakan tidak akan melonjak. Pemerintah pun sebelumnya telah memastikan pasokan bahan makanan masih mencukupi, termasuk stok masker dan hand sanitizer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin (2/3) lalu, pemerintah mengonfirmasi dua WNI terinfeksi virus corona. Sejak pengumuman itu diberitakan, warga berbondong-bondong menyerbu supermarket, ritel, hingga apotek.
Fenomena
panic buying tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga wilayah-wilayah sekitar, termasuk Pontianak, Kalimantan Barat.
Tak hanya di Pontianak, warga Ambon, Maluku, juga terlihat mulai memborong masker di sejumlah apotek di Jalan Said Perintah, Sirimau, Ambon, Maluku.
Manager Apotek Gideon Marko mengatakan jumlah peminat masker di Ambon meningkat sejak pengumuman dua WNI positif virus corona.
Merespons hal tersebut, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra menegaskan bahwa oknum yang melakukan penimbunan bahan makanan terancam lima tahun bui.
[Gambas:Video CNN] (rzr/bir)