Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menyiapkan pengawasan berlapis untuk penumpang yang berasal dari Korea Selatan, Italia, Iran, dan
China agar wabah
virus corona tak menyebar luas ke dalam negeri. Hal ini juga berlaku bagi penumpang yang memiliki paspor dari empat negara tersebut.
Artinya, jika identitas penumpang di paspor tercatat dari China tetapi menggunakan penerbangan transit dari Singapura, maka penumpang itu tetap harus melewati jalur khusus ketika sampai di Indonesia. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan untuk meningkatkan pengawasan tersebut, pihaknya menempatkan
thermal scanner mobile di jalur khusus yang akan dilewati oleh penumpang dari 4 negara tersebut.
Dengan alat itu, kondisi kesehatan penumpang akan dicek lebih detail dari penumpang lainnya. "Jadi ada dua
thermal scanner, satu terpasang secara statis dan yang kedua
thermal scanner mobile yang terpasang bisa dengan pergerakan sesuai kebutuhan," ucap Awaluddin di Kantor Presiden, Senin (9/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ada jalur khusus, AP II juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam mendeteksi kesehatan penumpang dari empat negara tadi. Penumpang harus memiliki sertifikat kesehatan dari otoritas kesehatan negara masing-masing untuk masuk ke Indonesia.
"Sertifikat kesehatan harus mencantumkan minimal dua keterangan yaitu
Fit to Travel dan
Free from Respiratory Diseases. Untuk yang tidak membawa sertifikat kesehatan maka dipastikan ditolak masuk ke Indonesia," jelas Awaluddin.
Selain itu, AP II juga mewajibkan penumpang yang memegang paspor dari empat negara tersebut untuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kewaspadaan terhadap warga negara dari empat negara tersebut.
"Ini dimonitor oleh Kementerian Kesehatan melalui kantor kesehatan pelabuhan," kata Awaluddin.
Ia menambahkan penyebaran wabah virus corona telah membuat jumlah penerbangan dan penumpang di bandara yang dikelola AP II turun pada Februari 2020. Berdasarkan catatan perusahaan, jumlah penumpang untuk penerbangan internasional turun 4 persen-5 persen, sedangkan penerbangannya sendiri merosot 6 persen.
[Gambas:Video CNN]Penurunan berpotensi bertambah. Pasalnya, pemerintah telah membatasu turis dan pendatang dari Iran, Italia, dan Korea Selatan mulai awal bulan ini. Menurut dia, jumlah yang terdampak berpotensi mencapai 1.110 penerbangan pada Maret 2020 dan jumlah penumpang melorot 9 persen.
"Ini kurang lebih berdampak signifikan pada pergerakan penumpang internasional. Untuk Maret kurang lebih di angka 9 persen (penurunan penumpang untuk penerbangan internasional)," pungkas dia.
Virus corona telah menyebar di China dan beberapa negara di penjuru dunia. Sampai dengan Senin (9/3), virus sudah menginfeksi 110.159 orang. Dari total infeksi tersebut, 3.826 di antaranya meninggal.
Di Indonesia, sampai dengan saat ini sudah ada 6 kasus infeksi virus corona.
(aud/agt)