Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian BUMN menyatakan tengah mengkaji instruksi pembelian kembali (
buyback)
saham perusahaan pelat merah yang melantai di Bursa Efek Indonesia (
BEI). Kajian dilakukan menyusul pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat virus corona (Covid-19).
"Kami sedang kaji, kami sudah
concern dengan kondisi pasar saat ini, tetapi belum ditentukan waktunya," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Senin (9/3).
Untuk diketahui, pelaku pasar diselimuti kekhawatiran akibat penyebaran wabah virus corona. Kekhawatiran tersebut mengalihkan investasi dari aset berisiko kepada
safe haven seperti emas dan surat utang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbasnya, indeks saham mengalami koreksi cukup dalam. Sejak awal tahun, RTI Infokom mencatat IHSG terjerembab sebesar 17,19 persen.
IHSG merosot sebesar 3,99 persen, jelang penutupan perdagangan sesi pertama pada Senin (9/3). Indeks saham kembali menyentuh level 5.213 atau turun 5,22 persen pada pukul 14.34 WIB. Investor asing juga tercatat jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp7,97 triliun sejak awal tahun (
year to date/ytd).
Sedangkan di seluruh pasar, terpantau net sell sebesar Rp6,93 triliun. Akan tetapi, Arya enggan menuturkan waktu
buyback saham perusahaan pelat merah.
"Kalau beritahu kapan
buyback itu akan membuat yang terjadi nanti malah
insider trading," ucapnya.
Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan potensi pelemahan IHSG masih akan berlanjut. Dia memproyeksikan indeks melaju di rentang 5.200-5.228 hari ini.
[Gambas:Video CNN]"(Pelemahan dipicu oleh) bertambahnya pasien virus corona di Indonesia menjadi 6 orang serta Arab Saudi yang tidak menahan supply minyak mentah dan menjual di harga diskon," katanya.
Untuk diketahui, penyebaran virus corona telah menyebar di berbagai negara. Tercatat, korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia mencapai 3.827 orang hingga Senin (9/3). Sementara jumlah kasus sebanyak 109.976 di mana 62.240 dinyatakan sembuh.
(agt/ulf/agt)