Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Moneter Internasional (
IMF) meminta pemerintah seluruh negara membuat stimulus yang substansial dan koordinasi internasional untuk mencegah dampak ekonomi dari penyebaran
virus corona.Dikutip dari AFP, Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath mengungkap virus corona menjadi guncangan akut bagi perekonomian dunia.
"Para pembuat kebijakan perlu menerapkan langkah fiskal, moneter, dan keuangan yang ditargetkan secara substansial untuk membantu rumah tangga dan bisnis yang terpengaruh," ujar Gopinath.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan tersebut termasuk transfer tunai, subsidi upah dan keringanan pajak. Serta pemotongan suku bunga dan dukungan pasar keuangan oleh bank sentral. Gopinath pun mengingatkan koordinasi internasional dibutuhkan mengingat wabah virus corona telah 'menginfeksi' dunia.
Di Indonesia, telah merilis pemerintah akan segera merilis paket stimulus fiskal jilid II. Stimulus yang diberikan berbentuk kemudahan ekspor dan impor. Sebelumnya, pemerintah banyak mengeluarkan insentif untuk sektor pariwisata demi meredam dampak virus corona terhadap ekonomi dalam negeri.
Salah satunya adalah diskon tiket pesawat untuk wisatawan lokal sebesar 30 persen ke 10 destinasi yang telah ditentukan. Kemudian, pemerintah juga mengucurkan dana untuk menarik wisatawan mancanegara sebesar Rp298 miliar.
Dana itu diberikan kepada influencer sebesar Rp72 miliar, kebutuhan promosi sebesar Rp103 miliar, kegiatan pariwisata sebesar Rp25 miliar, dan paket untuk maskapai serta biro perjalanan sebesar Rp98,5 miliar. Kemudian, pemerintah juga akan memberikan pembebasan pajak untuk hotel dan restoran di 33 kabupaten/kota selama enam bulan ke depan.
Dengan kebijakan itu, pemerintah pusat akan mengucurkan subsidi sebesar Rp3,3 triliun kepada pemda yang terkena dampak dari aturan tersebut. Tak hanya itu, pemerintah juga meningkatkan tunjangan kartu sembako dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu. Penambahan itu menghabiskan anggaran Rp4,56 triliun untuk 6 bulan ke depan.
Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp10 triliun untuk insentif fiskal tersebut. Dana itu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
[Gambas:Video CNN] (afp/age)