Arab Saudi Genjot Produksi, Harga Minyak Dunia Merosot

CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2020 07:18 WIB
Saudi Aramco menggenjot produksi menjadi 13 juta bph. Akibatnya, harga minyak Brent turun 3,8 persen dan WTI melemah 4 persen.
Saudi Aramco menggenjot produksi menjadi 13 juta bph. Akibatnya, harga minyak Brent turun 3,8 persen dan WTI melemah 4 persen. Ilustrasi. (AFP/Ian Timberlake).
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah dunia kembali melemah setelah perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, memutuskan meningkatkan kapasitas produksi.

Mengutip Antara, Kamis (12/3), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei turun US$1,43 atau 3,8 persen ke posisi US$35,79 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April melemah US$1,38 atau 4 persen menjadi US$32,98 per barel.

CEO Saudi Aramco Amin H Nasser mengatakan Kementerian Energi Arab Saudi telah memerintahkan perusahaan pelat merah itu untuk memaksimalkan kapasitas produksi dari 12 juta menjadi 13 juta barel per hari (bph).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan diambil lantaran Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau OPEC+ gagal menyepakati pembatasan pasokan pada akhir pekan lalu. Rusia, sebagai salah satu anggota OPEC+ menolak memangkas produksi.

Tak mau kalah, Arab Saudi sebagai pemasok minyak terbesar juga menyatakan akan menambah produksi, alih-alih menekannya guna menjaga harga. Imbasnya, harga minyak mentah menukik tajam.

Harga minyak mentah sempat merosot tajam pada perdagangan Senin (9/3) sebesar 25 persen. Angka itu merupakan penurunan harga minyak harian terbesar sejak Perang Teluk 1991.

Pasar minyak juga tertekan kenaikan stok minyak mentah AS. Badan Informasi Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah komersial AS, namun tidak termasuk dalam Cadangan Minyak Strategis, meningkat sebesar 7,7 juta barel dari minggu sebelumnya.

"Fase fluktuasi harga ini kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu," ujar analis energi di Commerzbank Research Carsten Fritsch.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER