Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengakui tak bisa melawan kepanikan global akibat
virus corona covid-19 yang memicu pelemahan
rupiah dan IHSG belakangan ini. Pasalnya, kondisi di dunia sekarang ini memang sedang tidak menentu.
"Sekarang ini pasar keuangan di seluruh dunia mengalami guncangan dan kepanikan. Kami tak bisa melawan kepanikan global," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3).
Meski tak bisa melawan kepanikan global tersebut, Jokowi mengatakan pemerintah telah berupaya agar dampak virus corona ke ekonomi dalam negeri bisa dikurangi. Dari sisi pemerintah, dua paket kebijakan telah diterbitkan pemerintah agar ekonomi tetap terjaga dari tekanan virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan
pertama, gelontoran insentif sebesar Rp10,3 triliun. Sekitar Rp4,56 triliun dari total insentif tersebut digunakan untuk menambah jumlah anggaran kartu sembako murah selama 6 bulan ke depan. Dengan penambahan tersebut, jumlah uang sembako murah yang sebelumnya hanya Rp150 per keluarga penerima per bulan ditambah menjadi Rp200 ribu.
Anggaran tersebut juga diberikan untuk memberikan diskon tiket pesawat sebesar 30 persen ke 10 destinasi yang telah ditentukan. Dengan pemberian diskon itu, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp443,39 miliar.
Kebijakan
kedua, pembebasan PPh Pasal 21 hingga PPh Pasal 22 dan Pasal 25. Total insentif yang dianggarkan mencapai Rp22,9 triliun. "Tak hanya pemerintah, OJK juga memberikan relaksasi dan kelonggaran, BI juga," katanya.
Ketidakpastian ekonomi diketahui kian hari makin menjadi sebagai imbas persebaran corona. Di dalam negeri, dampak ekonomi bisa dilihat dari pelemahan IHSG dan rupiah belakangan ini.
[Gambas:Video CNN] (psp/agt)