Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah
virus corona, SARS-Cov-2 telah menjangkiti ratusan orang di Indonesia. Akibatnya, pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan yakni himbauan untuk berdiam diri di rumah.
Kebijakan tersebut dirasakan salah satu pedagang sayur di Kompleks Puri Ganda Asri, Ciangsana, Bogor, Jawa Barat yang bernama Jhony.
Jhony menerapkan metode pengantaran sayur ke rumah-rumah warga, bahkan sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia. Tetapi ia juga membuka lapak sayur di rumahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pemerintah menerapkan kebijakan berdiam diri di rumah, Jhony mengatakan banyak warga Kompleks Puri Ganda Asri yang memutuskan untuk tidak ke luar rumah dan memesan dagangannya lewat WhatsApp.
Jhony menyebut pendapatannya naik 70 persen. Sebelumnya, ia hanya mendapat keuntungan sekitar 34 persen.
"Tambah banyak ini, mba. Alhamdulillaah, saat wabah naiknya 70 persen. Sebelum corona masuk, pendapatan saya sekitar 30-34 persen," kata Jhony saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (22/3).
Saat ditanya apakah wabah corona ini juga dimanfaatkan Jhony untuk menaikan harga sayur, dia mengaku tidak menaikan harga sayur versi 'dirinya' demi meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.
Jhony 'manut' dengan harga yang ada di pasaran. Jika ada kenaikan, tentu harga sayur akan dinaikan tetapi tidak terlalu tinggi.
"Saya mengikuti harga pasar saja, kalau pasarnya naik saya ikutin naik, tapi naiknya hanya sedikit tidak bisa banyak," tuturnya.
"Misal ada harga naik, saya tulis di nota. Contoh harga ayam dari 36 ribu jadi 38 ribu, saya tulis di nota supaya jelas," sambung Jhony.
CNNIndonesia.com pun menanyakan bagaimana siasat atau cara Jhony untuk menjaga stok sayuran agar tidak cepat habis, ia mengatakan kadang menyimpan sebagian stok bahkan pembelian sayuran dibatasi.
"Iya, ada saja yang pesan sayur agak banyak tapi saya batasi, kasihan ibu-ibu nanti yang tidak mendapat sayur yang mereka inginkan. Kadang saya sembunyikan stok sayurnya sebagian, supaya semuanya kebagian," jelas Jhony.
Lebih lanjut kata Jhony, ia memanfaatkan jasa ojek online (ojol) seperti Grab dan Gojek untuk mengantarkan sayuran ke rumah warga.
Lalu ia menawarkan dua opsi, pembayaran bisa dilakukan melalui transfer bank atau membayar langsung. Saat wabah corona, pastinya kata Jhony banyak yang memilih opsi transfer.
"Untuk di kondisi yang sekarang, lebih banyak ibu-ibu yang transfer. Kadang ada juga yang datang langsung ke rumah, transaksinya satu meter karena harus jaga jarak, kan," pungkas Jhony.
(din/chs)