Jakarta, CNN Indonesia --
Air Canada berencana merumahkan sementara 5.000
pramugari karena pandemi
virus corona. Hal itu diungkap oleh serikat pekerja perusahaan.
Dilansir dari
AFP, serikat pekerja perusahaan menyatakan kebijakan itu akan berdampak 3.600 pramugrari pada maskapai flagship Canadian Airlines dan 1.549 pramugari maskapai berbiaya murah (LCC) Air Canada Rouge.
Jumlah tersebut setara dengan separuh anggota Serikat Pekerja Perusahaan Layanan Publik Kanada mewakili 10.000 pramugrari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan saat yang paling menantang untuk siapapun dari kami yang mengalami sebagai pramugari," ujar Ketua Serikat Pekerja Wesley Lesosky dalam pernyataan yang dikutip dari
AFP.
Air Canada telah mengonfirmasi rencana tersebut dan masih membicarakan dengan serikat pekerja. Namun, perusahaan tidak merinci jumlah pekerja yang akan dirumahkan.
Dalam pernyataannya, kebijakan itu diambil karena perkembangan pandemi virus corona yang membuat permintaan layanan turun. Pemerintah berbagai negara mengimbau hingga melarang warganya bepergian untuk menahan penyebaran virus corona.
"Jika kondisi mengizinkan dan layanan kembali beroperasi, karyawan ini akan dipanggil kembali," ujar perusahaan.
Saat ini, perusahaan masih melayani penerbangan domestik. Namun, jumlah bandara yang dilayani merosot dari 62 menjadi 40.
Sebelumnya, sejumlah maskapai juga telah mengambil langkah merumahkan hingga memecat pegawai. Salah satunya, maskapai terbesar Australia Qantas yang merumahkan 20 ribu pekerja seiring penurunan pangsa rute luar negeri.
[Gambas:Video CNN] (afp/sfr)