Makassar, CNN Indonesia -- Perhimpunan
Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI) cabang Sulawesi Selatan menyatakan penyebaran wabah
virus corona belakangan ini telah menekan usaha anggota mereka. Untuk bidang perhotelan, Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan wabah telah membuat tingkat keterisian kamar anjlok hingga tersisa 8 persen-10 persen saja.
Karena masalah itulah, anggotanya banyak yang mulai merumahkan karyawan. Pengusaha perhotelan tidak punya pilihan lain selain kebijakan tersebut.
"Melihat
occupancy yang hanya 8 persen-10 persen dan sama sekali tidak ada
event di hotel-hotel, tidak ada opsi selain merumahkan karyawan selama dua bulan. Semoga badai ini segera berlalu agar mereka kembali kerja," kata Anggiat di Makasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kebijakan tersebut, sambung dia, karyawan diminta mengambil cuti tanpa dibayar alias
unpaid leave. Ia memastikan tidak ada PHK. Apabila situasi kembali normal, maka karyawa dapat kembali bekerja lagi.
Bukan hanya hotel, kata Anggiat, situasi yang sama juga dialami usaha bisnis restoran. Ia menyebut total hotel anggota PHRI Sulsel itu sebanyak 423.
Jumlah rumah makan, resto dan cafe sebanyak 1.300. Soal merumahkan karyawan itu diserahkan ke manajemen masing-masing.
Tak hanya ancaman terhadap karyawan, imbas virus corona di Sulawesi Selatan juga mulai mengancam pengusaha perhotelan. Menurut informasinya, dua hotel akan tutup karena masalah tersebut.
"April nanti akan ada dua hotel bintang 3 di Makassar yang tutup," pungkasnya seraya menolak sebutkan nama dua hotel tersebut.
[Gambas:Video CNN]Virus corona semakin meluas di Indonesia. Tercatat sampai dengan Senin (23/3) ini sudah ada 579 orang di Indonesia yang terinfeksi virus tersebut.
Dari jumlah kasus infeksi tersebut, 49 di antaranya meninggal dunia.
(svh/atr)