Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (
BI) mengklaim stimulus moneter dan fiskal yang digelontorkan berbagai negara, termasuk Indonesia, berhasil mengangkat
rupiah dan
IHSG pada hari ini. Stimulus dikeluarkan demi meredam dampak pandemi
virus corona terhadap ekonomi di berbagai belahan negara.
"Kebijakan stimulus ini mengurangi kepanikan di pasar, sehingga meredanya tekanan di global berimplikasi dengan membaiknya sentimen di pasar keuangan Indonesia," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (26/3).
Nilai tukar rupiah di perdagangan pasar spot berhasil menguat 1,21 persen ke Rp16.300 per dolar AS. Sementara, IHSG menguat 10,25 persen ke level 4.341,39 pada sore ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan penguatan yang signifikan setelah dua minggu terakhir terjadi tekanan karena kepanikan pasar keuangan global. Bahkan, outflow (aliran dana asing keluar) juga menurun," katanya.
Sementara stimulus yang diberikan oleh negara-negara di dunia, misalnya anggaran fiskal mencapai US$2 triliun dari Presiden AS Donald Trump. Stimulus ini akan diberikan ke sektor kesehatan senilai US$100 miliar dan UMKM US$350 miliar.
Kemudian, sekitar US$205 miliar ke tenaga kerja dan US$500 miliar ke dunia usaha. "Lalu, masih ada bantuan sosial lainnya," imbuhnya.
Sedangkan dari sisi moneter, bank sentral AS, The Fed memberi stimulus berupa penurunan tingkat suku bunga acuan sebesar 100 basis poin (bps) menjadi 0 persen sampai 0,25 persen. Selain itu, The Fed juga membeli surat utang dari sektor keuangan dan korporasi guna menambah kekuatan likuiditas mereka.
Langkah serupa juga diikuti oleh bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB), yaitu dengan mengucurkan 750 miliar euro atau setara US$821 miliar untuk membeli surat utang sampai akhir tahun ini.
Negara-negara di kawasan Benua Eropa juga berkomitmen memberi pembiayaan dan jaminan pinjaman mencapai US$1,5 triliun sebagai upaya melindungi sektror bisnis dari tekanan pandemi corona.
Pemerintah Jerman, sambung Perry, sudah menyetujui penerbitan paket stimulus fiskal dengan anggaran mencapai US$860 miliar atau setara 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka.
Begitu pula dengan pemberian stimulus fiskal di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) setidaknya sudah mengeluarkan paket stimulus ekonomi dalam dua jilid dan masih akan bertambah lagi.
Isi paket stimulus berupa pemberian Kartu Prakerja yang diprioritaskan ke korban PHK, bantuan sebesar Rp4 juta dalam empat bulan melalui BP Jamsostek, hingga insentif untuk UMKM dengan anggaran mencapai Rp2 triliun.
[Gambas:Video CNN] (uli/bir)