Jakarta, CNN Indonesia --
Boeing, produsen pesawat AS, berpeluang mendapatkan paket bantuan sebesar US$17 miliar dari total
stimulus ekonomi yang disiapkan Presiden AS
Donald Trump, yaitu US$2 triliun.
Raksasa kedirgantaraan itu menjadi salah satu perusahaan yang memenuhi syarat untuk memperoleh paket bantuan pinjaman. Namun, hingga kini, belum jelas apakah Boeing akan memanfaatkan tawaran tersebut.
Dilansir
CNN.com, Kamis (26/3), bisnis Boeing dianggap penting karena menjadi salah satu penopang jantung ekonomi AS. Apalagi, perusahaan juga memproduksi satelit dan memiliki hubungan erat untuk mendukung keamanan negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Boeing memperkirakan kebutuhan dana paling tidak US$60 miliar untuk mengendalikan tekanan di bisnis penerbangan.
CEO Boeing David Calhoun, pada awal pekan ini, memberikan sinyal untuk membatalkan bantuan tersebut jika pembayar pajak menjadi pemegang saham perusahaan.
Skema bantuan tukar guling menjadi pemilik saham perusahaan pernah digunakan untuk mendukung bank dan produsen mobil pada saat resesi 2008 lalu.
"Saya tidak membutuhkan saham ekuitas," kata David pada wawancaranya dengan Fox Business beberapa waktu lalu.
Dan jika pemerintah meminta bagian dari saham Boeing sebagai penjamin utang tersebut, dia menyebut perusahaannya akan mencari pilihan lain.
Sebelumnya, Senator Pat Toomey bilang ke wartawan dari sambungan telepon bahwa dana US$17 miliar tersebut tak seluruhnya dipinjamkan kepada Boeing.
"Masih banyak perusahaan lainnya yang memenuhi persyaratan untuk disuntikkan dana tersebut," katanya.
[Gambas:Video CNN] (wel/bir)