Jakarta, CNN Indonesia -- Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), lembaga nirlaba, menyebutkan jutaan orang di Indonesia berpotensi kehilangan pekerjaan (
PHK) dan menjalani
cuti tanpa gaji atau dirumahkan karena pandemi
virus corona.
Hal itu diungkapkan FPCI dalam riset bertajuk
The Economic Impact of Covd-19 Outbreak on Indonesia yang diterima
CNNIndonesia.com, Jumat (3/4).
"Penyebaran covid-19 telah merampas pekerjaan buruh di berbagai sektor. Mereka dirumahkan, atau bahkan kena pemutusan hubungan kerja (PHK)," tulis FPCI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut riset FPCI merinci, ada dua perusahaan rokok di Batam meminta karyawan mereka untuk mengambil cuti tanpa gaji seiring dengan melambatnya pasokan bahan baku sejak covid-19 mewabah di China.
Kemudian, sejumlah bisnis karet di Sumatera Utara gulung tikar karena tidak ada permintaan dari Jepang dan China, dua negara tujuan utama komoditas ekspor.
FPCI juga mencatat Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa mengaku industri tekstil yang memiliki 1,4 juta tenaga kerja tengah kewalahan menggaji karyawan mereka.
Tak hanya menyerang industri padat karya, dampak wabah covid-19 juga dilaporkan membuat agen perjalanan tak berdaya.
Seperti yang terjadi pada Star Jet, salah satu agen travel di Riau yang terpaksa harus memberhentikan 150 pekerja akibat anjloknya permintaan. Star Jet tak sendiri, berbagai agen perjalanan lainnya juga mengambil langkah yang sama di tengah pandemi corona.
Ketua Umum INACA Denon Prawiratmadja, riset itu menyebut, berbagai maskapai penerbangan telah mengambil langkah efisiensi di tengah lesunya bisnis.
Untuk mengurangi beban kas perusahaan, Denon bilang pemberhentian sementara diberlakukan untuk para kabin kru, pramugari, pilot, hingga teknisi pesawat.
"Berbagai maskapai telah melakukan efisiensi di tengah wabah virus corona untuk mengurangi beban kas perusahaan. Pemberhentian sementara pun dilakukan dari berbagai level pekerja, dari kabin kru hingga pilot," katanya.
[Gambas:Video CNN] (wel/bir)