OPEC Tunda Pertemuan, Harga Minyak Dunia Anjlok 8 Persen

CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2020 12:53 WIB
Harga minyak turun tajam setelah kabar pertemuan OPEC dan Rusia ditunda. Pelamahan juga dipicu virus corona.
Harga minyak turun tajam setelah kabar pertemuan OPEC dan Rusia ditunda. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah dunia turun tajam setelah kabar pertemuan OPEC dan Rusia ditunda. Awalnya, OPEC dan Rusia akan mengadakan pertemuan untuk membahas pengurangan produksi di tengah pandemi virus corona hari ini, Senin (6/4).

Namun, pertemuan tersebut ditunda hingga Kamis (9/2). Harga minyak dunia berdasarkan, West Texas Intermediate jatuh 8 persen pada pembukaan di Asia.

Namun, minyak sempat kembali menguat dan diperdagangkan pada US$26,72 per barel. Sementara harga minyak mentah Brent turun 4,3 persen menjadi US$32,64 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga minyak telah jatuh ke level yang dalam dan terendah selama 18 tahun karena pandemi virus corona. Kejatuhan harga juga dipicu perang harga antara Rusia dan Arab Saudi, 'gembong' utama kelompok pengekspor OPEC.

Penutupan bisnis, pembatasan perjalanan, dan langkah-langkah lain yang diberlakukan untuk menahan wabah corona telah menghancurkan permintaan minyak dunia

Harga minyak sempat bangkit, dari posisi terendah 18 tahun pekan lalu setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Riyadh dan Moskow akan setop perselisihan mereka dan menyetujui pengurangan produksi besar-besaran. Tetapi analis skeptis tentang resolusi ketika pertemuan antara OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia ditunda. 

Pertemuan ini diinisiasi oleh Arab setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan imbas pemangkasan produksi terhadap kerajaan minyak tersebut. Alhasil, Arab pun memberikan status mendesak demi mengembalikan harga minyak dunia.

Diketahui, Arab dan Rusia terjebak dalam perang sengit sejak awal Maret lalu setelah keduanya bersitegang dalam pertemuan sebelumnya. Tak terhindarkan, minyak dunia amblas ke level terendahnya selama 18 tahun terakhir.

Hal ini menekan perusahaan energi dan minyak yang telah kewalahan di tengah pandemi virus corona. Pertemuan yang akan dilakukan lewat video conference itu turut mengundang para produsen minyak di luar aliansi OPEC+ dari Rusia dan beberapa negara lainnya.

[Gambas:Video CNN]

(age/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER