Pendaftar Kartu Prakerja Didominasi Usia 18-25 Tahun

CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2020 17:56 WIB
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Pemprov Jawa Timur membuka 56 posko yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk memberikan pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 dalam mendaftar program Kartu Prakerja. ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pendaftar kartu prakerja didominasi oleh usia 18-25 tahun dan 25-35 tahun. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Moch Asim).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pendaftar kartu prakerja pada gelombang pertama didominasi oleh usia 18-25 tahun dan 25-35 tahun.

"Kami lihat antusiasme terbanyak dari usia 18-25 tahun. Kemudian, 25-35 tahun. Ini menunjukkan program kartu prakerja diminati dan mendapat respons luar biasa dari masyarakat," ujarnya dalam video conference, Kamis (16/4).

Airlangga memaparkan total pendaftar program kartu prakerja gelombang pertama mencapai 5,96 juta orang. Pendaftaran ini berlangsung sejak Sabtu (11/4) hingga hari ini pukul 16.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendaftar yang telah diverifikasi melalui e-mail sebanyak 4,42 juta orang. Kemudian, jumlah pendaftar yang sudah diverifikasi berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) sebanyak 3,29 juta.

"Lalu diproses lagi dengan data yang ada dari kementerian dan yang lain, maka telah masuk untuk bergabung di gelombang pertama sebanyak 2,07 juta dari pendaftar," paparnya.

Dari sisi wilayah, Airlangga bilang kebanyakan peserta berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Aceh, dan Papua Barat. Daerah-daerah ini bisa dibilang yang paling terdampak besar dari penyebaran virus corona.

"Virus corona ini membuat kebutuhan menjadi meningkat bagi mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan," terang Airlangga.

Sebagai informasi, pemerintah akan menyalurkan kartu prakerja kepada 5,6 juta orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK), serta pekerja informal yang pendapatannya terdampak akibat penyebaran virus corona.

Setiap peserta akan mendapatkan total insentif bantuan pelatihan sebesar Rp3,55 juta. Dana itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.

Dalam hal ini, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp20 triliun untuk program kartu prakerja. Dana itu digunakan untuk biaya pelatihan sebesar Rp5,6 triliun, dana insentif sebesar Rp13,45 triliun, dana survei Rp840 miliar, dan dana project management office (PMO) Rp100 juta.

Program kartu prakerja merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 lalu. Awalnya, pemerintah menargetkan kartu prakerja diluncurkan awal Maret 2020, namun molor hingga pertengahan April 2020.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER