Airlangga: Pemohon Kartu Prakerja 5,96 Juta, Terbanyak Jabar

CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2020 17:40 WIB
Ketua Umum Partai Golkar yang juga mantan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana, Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya periode tahun 2019-2024 bersama Wapres Ma'ruf Amin. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemohon kartu prakerja gelombang pertama banyak berasal dari Jawa Barat, DKI, dan Banten. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan total pemohon program kartu prakerja gelombang pertama mencapai 5,96 juta orang. Pendaftaran ini berlangsung sejak Sabtu (11/4) hingga hari ini pukul 16.00 WIB.

Airlangga bilang total verifikasi melalui e-mail sebanyak 4,42 juta orang. Kemudian, jumlah pendaftar yang sudah diverifikasi berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) sebanyak 3,29 juta.

"Lalu diproses lagi dengan data yang ada dari kementerian dan yang lain, maka telah masuk untuk bergabung di gelombang pertama sebanyak 2,07 juta dari pendaftar," ungkap dia dalam video conference, Kamis (16/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyatakan peserta yang diterima masuk dalam program kartu prakerja berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Aceh, dan Papua Barat. Daerah-daerah ini bisa dibilang yang paling terdampak besar dari penyebaran virus corona.

"Virus corona ini membuat kebutuhan menjadi meningkat bagi mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan," terang Airlangga.

Sementara, mayoritas pendaftar berusia 18-25 tahun dan 25-35 tahun. Program kartu prakerja cukup diminati meski dilakukan secara online.

"Ini menunjukkan program kartu prakerja diminati dan mendapatkan respons luar biasa dari masyarakat," jelasnya.

Sebagai informasi, pemerintah akan menyalurkan kartu prakerja kepada 5,6 juta orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) serta pekerja informal yang pendapatannya tertekan akibat penyebaran virus corona.

Setiap peserta akan mendapatkan total insentif bantuan pelatihan sebesar Rp3,55 juta. Dana itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.

Dalam hal ini, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp20 triliun untuk program kartu prakerja. Dana itu digunakan untuk biaya pelatihan sebesar Rp5,6 triliun, dana insentif sebesar Rp13,45 triliun, dana survei Rp840 miliar, dan dana project management office (PMO) Rp100 juta.

Program kartu prakerja merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 lalu. Awalnya, pemerintah menargetkan kartu prakerja diluncurkan awal Maret 2020, namun molor hingga pertengahan April 2020.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER