Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan stimulus sebesar Rp6,1 triliun untuk relaksasi Kredit Usaha Rakyat (
KUR). Kemudahan diberikan dalam bentuk penundaan pokok cicilan dan bunga kredit bagi nasabah yang terdampak
virus corona (covid-19).
"Dari segi KUR juga sudah diberikan kemudahan cicilan bunga dan pokok untuk 2020, dan pemerintah menyediakan dana sebesar Rp6,1 triliun," ujarnya melalui video conference, Kamis (16/4).
Untuk diketahui, penyaluran KUR pada 2019 mencapai Rp139,5 triliun atau 99,6 persen dari target yang sebesar Rp140 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, pemerintah kembali menurunkan suku bunga KUR menjadi enam persen per tahun dengan plafon yang ditingkatkan dari Rp140 triliun menjadi sekitar Rp190 triliun.
Selain KUR, ia mengatakan pemerintah juga akan memperluas insentif perpajakan bagi para pelaku UMKM, pariwisata, dan sektor jasa yang terdampak virus corona. Untuk itu, ia mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan aturan teknisnya.
"Nanti PMK 23 (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2020) akan diperluas, tidak hanya untuk sektor industri tapi sektor lain termasuk UMKM, pariwisata, dan jasa yang terkait dengan pandemi ini," katanya.
Sebelumnya, pemerintah telah memberikan berbagai keringanan cicilan kredit bagi pekerja informal terdampak virus corona.
Keringanan itu dapat dimanfaatkan oleh pekerja informal, seperti pengemudi ojek online (ojol), supir taksi, pelaku UKM, dan nelayan.
Mereka dapat mengajukan keringanan cicilan kredit kepada perusahaan pembiayaan (multifinance) atau leasing maupun perbankan.
Ketentuan ini diatur oleh OJK melalui POJK No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)