Rupiah Perkasa Pekan Ini Berkat 'Inflow' Modal Asing Rp2,9 T

CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2020 19:44 WIB
Petugas menghitung pecahan mata uang rupiah di Jakarta, Rabu, 23 November 2016. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Bank Indonesia mencatat aliran modal masuk Rp2,9 triliun kerek rupiah pekan ini. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menyatakan penguatan nilai tukar rupiah pada pekan ini terjadi berkat aliran masuk modal asing (capital inflow) yang mencapai Rp2,9 triliun selama tiga hari terakhir. Aliran modal masuk tersebut membuat ketersediaan suplai dolar AS meningkat di dalam negeri.

Gubernur BI Perry Warjiyo merinci aliran modal asing masuk sebesar Rp700 miliar pada 14 April, Rp200 miliar pada 15 April, dan Rp2 triliun pada 16 April 2020.

"Confidence pasar terbentuk sehingga mekanisme pasar membaik, sehingga mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Confidence pasar terlihat dari inflow yang masuk," ungkap Perry, Jumat (17/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor BI), rupiah bergerak di kisaran Rp15.500 sampai Rp15.800 per dolar AS pada pekan ini. Rentang nilai tukar rupiah menguat ketimbang pekan lalu di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.500 per dolar AS.

Sementara di perdagangan pasar spot, rupiah berada di posisi Rp15.465 per dolar AS pada Jumat (17/4) sore. Posisi ini menguat 175 poin atau 1,12 persen dari Rp15.640 per dolar AS pada Kamis (16/4) sore.

Kendati begitu, Perry mengaku bahwa kurs mata uang Garuda saat ini masih di bawah nilai fundamentalnya. Namun, ia memperkirakan rupiah akan terus menguat hingga menyentuh Rp15 ribu per dolar AS pada akhir tahun.

Proyeksi ini berasal dari pertimbangan faktor lain. Misalnya, kepercayaan pelaku pasar keuangan yang terus meningkat sejalan stimulus fiskal pemerintah dan komitmen intervensi stabilitas rupiah dari BI di pasar spot, DNDF, dan SBN.

Komitmen itu terlihat dari penggunaan cadangan devisa untuk stabilitas rupiah. Dalam sebulan terakhir, devisa berkurang dari US$130,4 miliar menjadi US$121 miliar.

"Tapi sebagian besar penguatan rupiah terjadi berkat mekanisme pasar," katanya.

Kemudian, ada potensi aliran modal masuk yang lebih deras ke depan. Hal ini tercermin dari pola historis yang biasa terjadi ketika Indonesia dihantam keluarnya aliran modal asing (capital outflow) dalam beberapa bulan berturut-turut, lalu ada pembalikan modal masuk.

"Menurut data 2011-2019, outflow biasanya terjadi relatif kecil dan dalam waktu pendek, setelah itu inflow datang dalam jumlah lebih besar dan periode yang lebih panjang," terangnya.

Data BI mencatat rata-rata outflow dari SBN akan mencapai Rp29,2 triliun dalam waktu rata-rata empat bulan. Sementara rata-rata inflow yang terjadi setelahnya lebih tinggi, yaitu mencapai Rp229,1 triliun dengan waktu rata-rata 21 bulan.

[Gambas:Video CNN]

"Keyakinan kami, dalam periode covid-19 memang terjadi outflow, tapi kami yakin setelah covid mereda, akan terjadi inflow jauh lebih besar dan periode yang lebih lama, sehingga nilai tukar rupiah akan stabil dan menguat," tuturnya.

Di sisi lain, Perry mengatakan kondisi rupiah yang jauh lebih stabil dan kuat pada pekan ini dipercaya akan membuat kebutuhan intervensi dari BI menurun. "Pada April, mekanisme pasar terbentuk, sehingga intervensi akan lebih kecil dari Maret lalu," pungkasnya. 

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER