Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perindustrian mengungkap 1,5 juta pekerja di sektor
tekstil telah dirumahkan akibat wabah
virus corona.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut berdasarkan pemetaan yang dilakukan kementeriannya, sektor tekstil merupakan salah satu industri yang mengalami dampak terberat (
hard hit) akibat virus corona .
"Kami memasukkan industri tekstil ke kelompok
suffer karena data per hari ini sektor tekstil merumahkan 1,5 juta karyawan," ungkapnya lewat video conference, pada Selasa (21/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mengalami tekanan berat, namun Agus menyebut ada sebagian dari industri tekstil berjaya. Mereka bahkan mampu melakukan ekspor walau ada virus corona.
Ini artinya, kata Agus, terjadi ketimpangan di sektor tersebut. Dia pun mengaku akan mencari tahu lebih lanjut alasan ada dua sisi bertolak belakang dari sektor tersebut.
"Ini menjadi PR kami untuk pelajari seperti apa struktur perusahaan dan alasannya kenapa di sektor sama ada yang kesulitan dan ada yang berjaya," kata dia.
Ia menduga perusahaan tekstil yang tengah menang banyak ini disebabkan oleh diversifikasi produk yang ditawarkan. Menurut dia, banyak dari mereka yang juga memanfaatkan peluang dan ikut memproduksi APD.
Selain tekstil, dalam laporannya, ia juga menyebut industri logam juga mendapatkan tekanan virus corona, diikuti oleh industri peralatan listrik dan kabel. Industri semen, keramik, kaca, dan elektronik.
[Gambas:Video CNN]Sementara industri Petrokimia, kata Agus merupakan industri yang tergolong moderat atau tak mengalami perubahan berarti. Katanya, industri alat kesehatan seperti APD, alat kesehatan, obat-obatan, dan industri masker tengah menjadi primadona dengan tingginya permintaan saat ini.
Demikian pun untuk industri makanan minuman. Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat total pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan mencapai 1,94 juta pekerja per 16 April lalu. Mayoritas pekerja masih berasal dari sektor formal.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menuturkan jumlah pekerja dari sektor formal yang terkena PHK dan dirumahkan tembus 1,5 juta orang. Kemudian, khusus di sektor informal jumlahnya sebanyak 443 ribu pekerja.
"Kalau dibandingkan antara pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan ini lebih banyak yang dirumahkan. Saya berharap memang PHK merupakan jalan terakhir," ujar Ida dalam keterangan resmi, dikutip Senin (20/4).
Jumlah perusahaan yang melakukan PHK dan merumahkan karyawannya tercatat sebanyak 114,34 ribu perusahaan. Angka itu terdiri dari 83 ribu dari perusahaan di sektor formal dan 30 ribu perusahaan di sektor informal.
(wel/agt)