Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Basuki Hadimuljono menegaskan tidak ada kegiatan terkait
ibu kota negara (IKN) baru pada tahun ini selama pandemi
virus corona.
Menurut Basuki, Kementerian PUPR tidak mengalokasikan anggaran kegiatan terkait ibu kota negara baru pada tahun ini karena belum ada payung hukum dan undang-undang.
"Terkait IKN, saya kira bapak ibu sekalian yang menyetujui anggaran PUPR tahun 2020, tidak ada satu pun kegiatan terkait IKN di tahun ini," ujar Basuki dalam rapat kerja daring bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (21/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait perangkat lunak atau
software mengenai ibu kota negara baru yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Basuki menjelaskan hal tersebut hanya sekadar mempersiapkan berbagai gagasan dan bukan desain ibu kota.
"Kalau ada
software-software, ini hanya untuk persiapan misalnya gagasan-gagasan bagaimana kalau memang IKN nanti jadi kita punya gagasannya, bukan desainnya," kata Basuki dikutip dari
Antara.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengklaim sejumlah investor termasuk Uni Emirat Arab melihat pembangunan ibu kota baru sebagai peluang investasi.
Kendati menyambut baik penawaran investasi dari UEA, Luhut menyebut pemerintah masih fokus dalam penanganan virus corona sehingga belum melakukan evaluasi kelanjutan pembangunan ibu kota negara baru.
Luhut juga menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum melakukan evaluasi lanjutan.
[Gambas:Video CNN]Sebagai informasi, pada Agustus tahun lalu, Jokowi mengumumkan Kabupaten Kutai dan Penajam Paser Utara sebagai calon lokasi ibu kota negara yang baru.
Setelah itu pemerintah menyiapkan rancangan regulasi pemindahan ibu kota, pengadaan lahan, serta badan otorita.
(nva/sfr)