Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program
Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkap telah memproses anggaran untuk 168.111 orang peserta yang mengikuti program kartu prakerja gelombang I. Jumlah peserta itu di bawah kuota 200 ribu orang yang berasal dari hampir 6 juta pendaftar program selama pekan lalu.
"Saat ini, sedang berlangsung proses transfer dana program kartu prakerja ke rekening virtual sebanyak 168.111 peserta. Prosesnya sedang berlangsung bisa sampai 3-5 jam ke depan," ujarnya, dalam video conference, Rabu (22/4).
Menurut Denni, para peserta juga mendapatkan SMS notifikasi dari PMO yang menyampaikan bahwa mereka berhasil mendapatkan kartu prakerja dan bisa mulai berkunjung ke salah satu mitra digital platform.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, pemerintah akan menyalurkan kartu prakerja kepada 5,6 juta orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) serta pekerja informal yang pendapatannya tertekan akibat penyebaran virus corona.
Setiap peserta akan mendapatkan total insentif bantuan pelatihan sebesar Rp3,55 juta. Dana itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.
Dalam hal ini, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp20 triliun untuk program kartu prakerja. Dana itu digunakan untuk biaya pelatihan sebesar Rp5,6 triliun, dana insentif sebesar Rp13,45 triliun, dana survei Rp840 miliar, dan dana project management office (PMO) Rp100 juta.
Program kartu prakerja merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 lalu. Awalnya, pemerintah menargetkan kartu prakerja diluncurkan awal Maret 2020, namun molor hingga pertengahan April 2020.
[Gambas:Video CNN] (aud/age)