Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program
Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkap proses pemilihan atau seleksi mitra yang terlibat dalam pemberian pelatihan Kartu Prakerja, termasuk
Ruangguru. Menurutnya, proses diskusi atas pelibatan semua mitra telah dilakukan sejak November 2019.
Saat itu, pihaknya ingin segera menandatangani nota kesepahaman dengan calon mitra. Langkah tersebut dilakukan supaya para investor yang berada di balik mitra tersebut bisa menginvestasikan dana lebih besar.
"Biar investasi mereka, kalau tidak investasi, tidak bisa melayani. Ini program besar," katanya Rabu (22/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada proses diskusi ini lah beberapa unicorn masuk. Tapi, kemudian 2 unicorn menolak menjadi mitra. Pasalnya, model bisnis yang diterapkan dalam pelatihan Kartu Prakerja bukan
core mereka.
Hanya Ruangguru yang secara model bisnis sesuai. "Ruangguru memang bisnisnya jualan modul dan besar. Ini penting dan saya tahu yang punya kemampuan itu (Ruangguru)," katanya.
Sebagai informasi, keterlibatan Ruangguru menjadi mitra program Kartu Prakerja memicu polemik. Masalah muncul terkait status CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara sebagai staf khusus Jokowi.
Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi Rachland Nashidik menyebut penunjukan Skill Academy by Ruangguru sebagai penyedia pelatihan online di Kartu Prakerja perlu diperjelas dengan status Adamas tersebut.
Kejelasan diperlukan karena ia menilai pemerintah tidak transparan dalam menentukan pelibatan mitra yang terlibat dalam program tersebut. Selain itu kejelasan juga perlu diberikan terkait jumlah anggaran sebesar Rp20 triliun yang digelontorkan negara untuk melaksanakan program tersebut.
"Pemerintah sangat percaya diri bahwa kekuasaannya mengatasi hukum. Apalagi tafsirnya bila duit negara bisa digelontorkan pada pihak pihak cuma berdasarkan kedekatannya dengan kekuasaan," tandasnya.
[Gambas:Video CNN]Dalam perjalanannya, Belva akhirnya mengumumkan pengundurkan diri sebagai stafsus Jokowi pada Selasa (21/4) kemarin.
Ia mengaku telah membuat surat pengunduran dirinya sejak 15 April 2020, dan disampaikan kepada Jokowi dua hari kemudian.
"Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan," tegas Belva melalui unggahan akun Instagram resminya @
belvadevara.
(aud/agt)