BI Taksir Harga Pangan Picu Inflasi April 0,22 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2020 07:25 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perkembangan indeks harga konsumen/inflasi perdagangan besar Jakarta, Senin, 4 Januari 2016. CNN Indonesia/Andry Novelino.
Survei BI memperkirakan inflasi April sebesar 0,22 persen. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) Bank Indonesia (BI) pada pekan ketiga bulan ini mencatat potensi inflasi sebesar 0,22 persen secara bulanan pada April 2020. Inflasi disumbang oleh kenaikan harga komoditas pangan dan emas perhiasan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tingkat inflasi secara tahunan diperkirakan sebesar 2,82 persen pada bulan ini yang bertepatan dengan awal momen ramadan. Menurutnya, tingkat kenaikan harga komponen pengeluaran masyarakat cenderung stabil rendah karena masih berada di bawah target inflasi BI sebesar 3 persen plus minus 1 persen pada tahun ini.

"Komoditas yang menyumbang inflasi adalah bawang merah, emas perhiasan, dan gula pasir," ungkap Perry, Rabu (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga bawang merah sekitar Rp44.200 per kilogram (kg) secara nasional. Harga naik sekitar Rp350 atau 0,8 persen dalam beberapa waktu terakhir.

Sementara harga gula pasir lokal sekitar Rp18.550 per kg secara rata-rata nasional. Harga belum berubah dalam beberapa waktu terakhir.

Sedangkan harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam sebesar Rp928 ribu per gram pada Rabu (22/4). Harga naik Rp4.000 dari Rp924 ribu per gram pada Selasa (21/4).

Kendati begitu, Perry mengatakan ada beberapa komoditas yang justru mengalami penurunan harga atau deflasi. Misalnya, cabai merah, daging ayam, telur, dan lainnya.

Data PIHPS mencatat rata-rata harga cabai merah secara nasional besar sekitar Rp33.300 per kg atau turun 2,15 persen dalam beberapa hari terakhir. Sementara harga daging ayam turun 0,7 persen menjadi Rp28.800 per kg dan telur naik 0,19 persen menjadi Rp25.650 per kg.

Secara keseluruhan, BI menyatakan tingkat inflasi selama momen Ramadan yang di mulai dari bulan ini hingga bulan depan jelang Lebaran akan lebih rendah dari pola historis inflasi tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena ketersediaan bahan pangan yang cukup bersamaan dengan masa panen petani.

"Daerah laporkan beras sudah masa panen, sehingga produksi dalam negeri meningkat, begitu juga komoditas lain," imbuhnya.

Perry mengatakan gangguan mungkin hanya akan terjadi dari sisi distribusi di beberapa daerah karena terpengaruh pandemi virus corona atau covid-19. Hal ini membuat sebagian daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Namun begitu, penerapan PSBB sejatinya juga memberikan dampak positif bagi laju inflasi. Sebab, aktivitas dan mobilitas masyarakat yang terbatas membuat permintaan akan komponen pengeluaran tidak tinggi, sehingga harga akan cenderung stabil.

[Gambas:Video CNN]

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER