KPPU Periksa Mafia Alat Kesehatan yang Disindir Erick Thohir

CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2020 17:56 WIB
Dokter gigi menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) bersiap untuk memeriksa pasien di salah satu klinik gigi di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Penggunaan APD tersebut untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeriksaan gigi saat pandemi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
KPPU bakal meminta penjelasan Menteri BUMN Erick Thohir soal mafia besar dalam impor alat kesehatan di tengah penyebaran virus corona. Ilustrasi APD. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bakal meminta penjelasan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir soal mafia besar dalam impor alat kesehatan di tengah penyebaran virus corona.

Komisioner KPPU Guntur Saragih menyatakan informasi yang ada di publik belum bisa menjadi bagian pemeriksaan yang utuh. Makanya, pihaknya harus mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif dari Kementerian BUMN terkait mafia alat kesehatan.

"Kami baru dengar soal mafia dari Pak Erick. Mungkin memang ada info di publik, mudah-mudahan kami bisa dapat penjelasan lebih lengkap dan resmi dari Kementerian BUMN," ucap Guntur dalam video conference, Kamis (23/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bilang jika mafia ini benar-benar berkeliaran dalam hal melakukan impor alat kesehatan, maka KPPU akan melakukan tindakan pencegahan. Namun, Guntur mengaku belum bisa berkomentar banyak soal mafia alat kesehatan tersebut.

"Setelah ada proses pemeriksaan, kami baru bisa tentukan apakah memang ada pelanggaran atau tidak," jelas Guntur.

Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyinggung soal mafia alat kesehatan yang sempat dibicarakan oleh Erick. Menurutnya, ada mafia besar di global dan lokal yang membuat Indonesia lebih mengandalkan barang impor untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan di dalam negeri.

"Kita ada pabriknya tapi bahan bakunya dari luar negeri. Nah, di Indonesia hanya sebagai tukang jahitnya pabrik APD ini. Orang yang dari luar negeri ini hanya kasih bahan bakunya, bawa ke tukang jahit dia bayar dan dia ambil bahannya. Itu yang terjadi selama ini," papar Arya.

Menurut Arya, kejadian tersebut tidak hanya terjadi pada APD, tetapi juga masker medis dan peralatan ventilator. Semua perangkat tersebut impor. Selain itu, obat-obatan pun Indonesia baru membeli bahan baku dari India.

Dari beberapa kejadian tersebut, menurut Arya, Erick sempat menyatakan Indonesia sibuk dengan perdagangan tetapi tidak berusaha membangun industri dalam negeri untuk alat kesehatan. Makanya, Indonesia benar-benar kesulitan ketika wabah seperti virus corona ini menyebar di dalam negeri.

"Dengan itu dilihat ada mafia besar baik global dan lokal yang bergabung. Jadi ini jelas dari permintaan PresidenJokoWidodo untuk memberantas mafia dengan bangun industri lokal, industri farmasi sehingga bisa produksi sendiri apa kebutuhan kita," pungkasArya. (aud/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER