Kemenhub Setop Layanan Bus AKAP di Semua Terminal Jabodetabek

CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2020 20:49 WIB
Warga memandangi suasana di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (30/3/2020). Kementerian Perhubungan menunda larangan layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP) dan Pariwisata di Jakarta sampai ada hasil kajian dampak ekonomi seperti yang menjadi arahan Presiden, sebelumnya Pemprov DKI Jakarta melarang sementara bus AKAP, bus AJAP, dan bus pariwisata untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Kemenhub memutuskan menghentikan layanan bus AKAP di seluruh terminal Jabodetabek sampai 31 Mei. Ilustrasi. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan seluruh layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dihentikan sementara mulai hari ini hingga 31 Mei 2020 mendatang.

Penghentian pelayanan sementara ini berlaku di seluruh terminal bus di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana Pramesti menjelaskan kebijakan ini adalah tindak lanjut dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memaparkan beberapa terminal yang melayani bus AKAP dan AKDP dan dihentikan pelayanannya karena kebijakan itu, antara lain Terminal Jatijajar Depok, Terminal Baranangsiang Bogor, Terminal Poris Plawad Kota Tangerang, dan Terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan

Kemudian, terminal yang dikelola oleh pemerintah daerah, yakni Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulogebang, Terminal Kalideres, dan Terminal Tanjung Priok, dan Terminal Bekasi.

"Diharapkan dengan kebijakan ini akan menghambat pergerakan orang yang bermaksud pulang kampung atau mudik keluar wilayah Jabodetabek yang berpotensi menyebarkan penyakit covid-19 (virus corona)," ungkap Polana dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (24/4).

Hanya saja, penghentian pelayanan ini tidak berlaku bagi angkutan perkotaan lintas wilayah di dalam Jabodetabek. Misalnya,  bus yang melayani rute Terminal Baranangsiang Bogor ke Bekasi tetap beroperasi.

Jika ada pengusaha bus yang melanggar, maka petugas di lapangan akan menertibkan mereka. Sejauh ini, Polana bilang ada 213 check point di lokasi perbatasan yang mengarah keluar Jabodetabek yang akan dijaga oleh petugas kepolisian.

"Bagi yang terkena penindakan di lapangan akan dikenakan sanksi tidak boleh melanjutkan perjalanan dan kembali ke tempat asal," terang Polana.

[Gambas:Video CNN]

Lonjakan Penumpang di Terminal Poris

Sementara, Polana menyatakan jumlah penumpang untuk keberangkatan di Terminal Poris Plawad cukup signifikan sepanjang April 2020. Tercatat, jumlahnya mencapai 7.918 orang.

Rata-rata jumlah penumpang per harinya sebanyak 344 orang. Namun, khusus Kamis (23/4) melonjak hingga 1.344 orang.

"Mungkin banyak pekerja informal yang memutuskan untuk pulang sebelum ada pelarangan pemerintah," kata Polana.

Di sisi lain, rata-rata jumlah penumpang di Terminal Jatijajar justru turun. Pada Januari 2020, rata-rata jumlah penumpang sebanyak 551 orang per hari, sedangkan Februari 2020 turun menjadi 490.

Selanjutnya, rata-rata jumlah penumpang pada Maret 2020 hanya 401 orang dan April 2020 sebanyak 69 orang per hari. Hal yang sama terjadi di Terminal Baranangsiang, Bogor.

Tercatat, pada Januari 2020 jumlahnya masih 1.636 per hari tetapi bulan selanjutnya turun menjadi 1.511 per hari.

Penurunan kembali terjadi pada Maret 2020, di mana jumlah penumpang per harinya hanya 273 orang. Lalu, April 2020 ini turun menjadi 189 orang per hari. (aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER