Boeing Batalkan Kesepakatan Rp65 T dengan Perusahaan Brasil

CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2020 08:38 WIB
(FILES) In this file photo taken on March 11, 2019 The Boeing Company logo is seen on a building in Annapolis Junction, Maryland. - Boeing announced July 3, 2019it would give $100 million to communities and families affected by two crashes on its 737 MAX planes that claimed 346 lives. Describing the sum as an "initial investment" over multiple years, Boeing said it would work with local governments and non-profit organizations to provide living expenses and boost economic development in regions affected by crashes of planes operated by Ethiopian Airlines and Lion Air. (Photo by Jim WATSON / AFP)
Boeing membatalkan kerja sama senilai US$4,2 miliar atau sekitar Rp65 triliun dengan perusahaan Brasil Embraer. Ilustrasi. (AFP Photo/Jim Watson).
Jakarta, CNN Indonesia -- Boeing menghentikan kesepakatan kerja sama bernilai US$4,2 miliar atau sekitar Rp65 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) dengan produsen pesawat Brasil bernama Embraer. Ini artinya, Boeing gagal mendapatkan bantuan untuk mengembangkan pesawat dengan biaya lebih murah dan meningkatkan porsi kepemilikan untuk pesawat jet berukuran kecil.

Mengutip CNN.com, Embraer tak terima dengan keputusan Boeing. Perusahaan itu menyebut Boeing membuat klaim palsu untuk menghindari pembayaran kerja sama sebesar US$4,2 miliar karena kondisi keuangannya yang buruk.

Padahal, Boeing dan Embraer telah merencanakan untuk membuat perusahaan patungan (joint venture/JV) pada 24 April 2020 lalu. Namun, Boeing mengklaim Embraer tak memenuhi syarat yang telah disepakati hingga batas waktu yang telah ditentukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, Boeing tak menjelaskan rinci syarat apa saja yang tak dipenuhi Embraer hingga manajemen menghentikan rencana kerja sama tersebut. Sementara, Embraer memastikan bahwa pihaknya telah mengikuti seluruh syarat yang ada dalam kesepakatan tersebut.

"Ini sangat mengecewakan," ungkap Marc Ellen selaku Direktur Boeing yang menangani kemitraan dengan Embraer, dikutip Senin (27/4).

Menurutnya, Boeing telah melakukan negosiasi dengan Embraer selama beberapa bulan terakhir. Namun, Embraer disebut-sebut tak mampu menyelesaikan seluruh syarat yang disepakati hingga batas waktu 24 April 2020 lalu.

Berdasarkan perjanjian, Boeing akan memiliki 80 persen operasi pesawat komersial Embraer dan Embraer hanya 20 persen. Perjanjian ini akan membantu Embraer untuk bersaing dengan perusahaan asal Kanada, yakni Bombardier yang telah bekerja sama sebelumnya dengan Airbus pada 2017 lalu.

Sementara itu, Boeing dan Embraer pada 2018 lalu memperkirakan bahwa kerja sama mereka bisa dimulai pada 2019. Namun, proses kerja sama itu terhalang oleh penyelidikan dari Uni Eropa.

Boeing menyebutkan seluruh otoritas telah menyetujui kerja samanya dengan Embraer. Hanya saja, komisi Eropa tak juga memberikan persetujuannya kepada kerja sama Boeing dan Embraer.

[Gambas:Video CNN]

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER