Jakarta, CNN Indonesia --
Boeing menghentikan kesepakatan kerja sama bernilai US$4,2 miliar atau sekitar Rp65 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) dengan produsen pesawat
Brasil bernama Embraer. Ini artinya, Boeing gagal mendapatkan bantuan untuk mengembangkan
pesawat dengan biaya lebih murah dan meningkatkan porsi kepemilikan untuk pesawat jet berukuran kecil.
Mengutip
CNN.com, Embraer tak terima dengan keputusan Boeing. Perusahaan itu menyebut Boeing membuat klaim palsu untuk menghindari pembayaran kerja sama sebesar US$4,2 miliar karena kondisi keuangannya yang buruk.
Padahal, Boeing dan Embraer telah merencanakan untuk membuat perusahaan patungan (
joint venture/JV) pada 24 April 2020 lalu. Namun, Boeing mengklaim Embraer tak memenuhi syarat yang telah disepakati hingga batas waktu yang telah ditentukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Boeing tak menjelaskan rinci syarat apa saja yang tak dipenuhi Embraer hingga manajemen menghentikan rencana kerja sama tersebut. Sementara, Embraer memastikan bahwa pihaknya telah mengikuti seluruh syarat yang ada dalam kesepakatan tersebut.
"Ini sangat mengecewakan," ungkap Marc Ellen selaku Direktur Boeing yang menangani kemitraan dengan Embraer, dikutip Senin (27/4).
Menurutnya, Boeing telah melakukan negosiasi dengan Embraer selama beberapa bulan terakhir. Namun, Embraer disebut-sebut tak mampu menyelesaikan seluruh syarat yang disepakati hingga batas waktu 24 April 2020 lalu.
Berdasarkan perjanjian, Boeing akan memiliki 80 persen operasi pesawat komersial Embraer dan Embraer hanya 20 persen. Perjanjian ini akan membantu Embraer untuk bersaing dengan perusahaan asal Kanada, yakni Bombardier yang telah bekerja sama sebelumnya dengan Airbus pada 2017 lalu.
Sementara itu, Boeing dan Embraer pada 2018 lalu memperkirakan bahwa kerja sama mereka bisa dimulai pada 2019. Namun, proses kerja sama itu terhalang oleh penyelidikan dari Uni Eropa.
Boeing menyebutkan seluruh otoritas telah menyetujui kerja samanya dengan Embraer. Hanya saja, komisi Eropa tak juga memberikan persetujuannya kepada kerja sama Boeing dan Embraer.
[Gambas:Video CNN] (aud/sfr)