Hindari PHK, Maskapai Inggris Cari Investor

CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2020 21:45 WIB
Pesawat Virgin Australia.  CNNIndonesia/Safir Makki
Maskapai Inggris Virgin Atlantic mencari investor baru untuk menghindari opsi PHK karyawan karena krisis ekonomi. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai Inggris Virgin Atlantic mencari investor baru untuk menghindari opsi PHK karyawan. Hal ini dikarenakan krisis ekonomi yang disebabkan oleh penyebaran virus corona.

Houlihan Lokey (HLI) ditunjuk sebagai pemimpin dalam pencarian investor. Maskapai ini juga sudah meminta bantuan finansial dari Pemerintah Inggris.

"Karena dampak signifikan dari bisnis kami yang disebabkan oleh kondisi tak terduga, lantaran krisis covid-19, kami mencari seluruh opsi yang tersedia untuk memperoleh tambahan kucuran dana," ucap juru bicara dalam pernyataan resmi, dikutip dari CNN, Senin (27/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski mencari investor, pendiri Virgin Group Richard Branson tidak ada niatan untuk menjual Virgin Atlantic secara keseluruhan.

"Virgin Group menawarkan likuiditas untuk membantu mendukung perusahaan dan menyelamatkan banyak pekerjaan. Richard dan Virgin Group selalu memiliki komitmen pada maskapai dan tidak berniat menjual Virgin Atlantic."

"Mereka menyadari bahwa investasi dibutuhkan untuk menutup kerugian yang didapat akibat covid-19 dan kami tengah bekerja bersama Houlihan Lokey untuk mencari investor swasta."

Larangan berpergian, lockdown, dan penutupan perbatasan untuk pencegahan penyebaran virus corona mempengaruhi industri yang bergerak di bidang perjalanan. Banyak maskapai yang tak bisa beroperasi dan merumahkan karyawan.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional pada awal bulan menyatakan bahwa keuntungan perusahaan penerbangan komersial bisa turun hingga setengah dibandingkan tahun sebelumnya.

Branson sebelumnya sudah menyuntikkan dana sebesar US$250 juta alias sebesar Rp3,8 triliun kepada Virgin Group untuk merespons pandemi. Namun Branson meyakini bahwa maskapai tersebut masih membutuhkan dana tambahan untuk bisa bertahan.

Virgin Group sendiri memiliki 70 ribu karyawan di 35 negara.

"Tantangan saat ini adalah tidak ada uang yang masuk dan bakal banyak yang keluar," ucap Branson.

[Gambas:Video CNN]

(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER