Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri (
Kadin) Sulawesi Utara (Sulut) Ivanry menyatakan 49 ribu UKM membutuhkan
restrukturisasi kredit di Sulut karena wabah
virus corona.
"Terkait Peraturan OJK 11/2020 tentang restrukturisasi kredit, faktanya di Sulut dari 49 ribu UKM, baru sekitar 5 ribu yang mengajukan restrukturisasi," kata Wakil Ketua Kadin Sulut Ivanry Matu seperti dikutip dari
Antara, Senin (4/5).
Menurut Ivanry, kontribusi UKM pada perekonomian Sulut sangat besar. Sebesar Rp11,3 triliun dari 39,5 triliun pembiayaan perbankan Sulut berasal dari UMKM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UKM di Sulut sangat membutuhkan restrukturisasi kredit tersebut, karena jika tidak (restrukturisasi), diperkirakan akan mengakibatkan kredit bermasalah di kemudian hari," jelasnya.
Sementara itu, menurut dia, bank/lembaga non bank belum sepenuhnya mengabulkan permohonan restrukturisasi. Alasannya, sesuai aturan OJK, pemberian restrukturisasi mengikuti asesmen dari bank/non bank terkait. Bahkan, ada bank yang secara langsung menyampaikan tidak bisa ada penundaan bayar.
Kepala OJK Sulut Gorontalo Malut (Sulutgomalut) Slamet Wibowo mengatakan OJK memprioritaskan restrukturisasi kredit bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan bisnis lainnya di wilayah Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut).
"Kami menegaskan, program restrukturisasi kredit bagi debitur terdampak covid-19 untuk pelaku usaha bukan kalangan ASN," kata Slamet.
Slamet mengungkapkan POJK Nomor 11 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Covid-19 mengatur sasaran penerima restrukturisasi ialah mereka yang terdampak langsung maupun tidak langsung oleh pandemi. Sasaran utamanya adalah sektor informal.
"Khususnya mereka yang pendapatannya bersifat harian. Misalnya, pelaku UMKM, buruh, tani, nelayan dan lain-lain, kalau yang punya penghasilan tetap tidak bisa," katanya.
Bank BNI Manado mengklaim telah memprioritaskan restrukturisasi kredit pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak wabah covid-19 di wilayah kerjanya.
"Kami mengikuti anjuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk memberikan kemudahan kredit bagi UMKM di Sulut," kata pimpinan BNI Manado Koko Prawira Butar-butar.
Koko mengatakan pihaknya mungkin nanti akan memberikan kemudahan bagi aparatur sipil negara (ASN) namun yang utama saat ini pelaku sektor riil yang merupakan penunjang perekonomian daerah.
[Gambas:Video CNN] (sfr/bir)