Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (
BPS) mencatat jumlah masyarakat Indonesia yang berpartisipasi mengikuti
Sensus Penduduk (SP)
Online mencapai 41,77 juta orang dari 15 Februari sampai 4 Mei 2020. Jumlah ini mencapai 15,5 persen dari total populasi sekitar 268 juta orang.
"Sensus penduduk ini waktunya kami perpanjang sampai akhir Mei 2020, sehingga bagi yang belum ikut berpartisipasi saya harap bisa ikut," ucap Kepala BPS Suhariyanto, Senin (4/5).
Semula, jadwal SP
Online untuk tahap pengisian data dibuka sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Namun, BPS memperpanjang periode pengisian data sampai 29 Mei 2020 karena pandemi virus corona atau Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini sejalan dengan berakhirnya penetapan masa tanggap darurat corona dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bersamaan dengan perpanjangan masa pengisian data
online, BPS juga memperpanjang masa wawancara peserta sensus.
Semula, jadwalnya 1-31 Juli 2020, kini berubah menjadi 1-30 September 2020. Hal ini dilakukan karena BPS perlu mengolah data sensus yang sudah masuk.
Selain itu, masih ada tahapan penyiapan daftar penduduk dan pelatihan semua instruktur dari nasional hingga daerah, serta petugas lapangan. BPS berharap perpanjangan masa sensus bisa membuat capaian pendataan masyarakat mencapai 20 persen sampai 22 persen dari total populasi.
Masyarakat yang ingin mengikuti sensus penduduk bisa mengakses situs resmi sensus.bps.go.id. Begitu masuk, Anda tinggal masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan mengikuti tahapan sensus selanjutnya.
Di sisi lain, Suhariyanto mengatakan perpanjangan waktu sensus penduduk sejatinya tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga negara-negara lain akibat pandemi corona. Misalnya, Amerika Serikat yang juga diperpanjang.
Lalu, Saudi Arabia menghentikan sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sementara Panama menundanya ke tahun depan.
[Gambas:Video CNN] (uli/agt)