Laju Investasi Anjlok ke 1,7 Persen pada Kuartal I 2020

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2020 20:41 WIB
Pekerja melintas dengan latar belakang pembangunan gedung bertingkat di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Bank Indonesia (BI) mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia paling rendah 2,3 persen pada tahun ini yang akan ditopang oleh berbagai stimulus, baik fiskal maupun moneter yang diberikan oleh pemerintah dan bank sentral. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Pembentukan Modal Tetap Bruto yang mewakili komponen investasi pada PDB hanya tumbuh 1,7 persen pada kuartal I 2020. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan sektor investasi yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) cuma 1,7 persen pada kuartal I 2020. Kondisi ini jauh di bawah kinerja periode yang sama tahun lalu yang masih bisa tumbuh 5,03 persen.

Perlambatan laju pertumbuhan PMTB turut menyeret pertumbuhan ekonomi sepanjang Januari-Maret 2020 yang hanya mampu mencapai 2,97 persen. Pasalnya, PMTB merupakan penopang perekonomian terbesar kedua dengan porsi 31,91 persen.

"(Pertumbuhan) komponen bangunan melambat cukup dalam dari 5,48 persen (pada kuartal I 2019) ke 2,76 persen. Itu yang sebabkan PMTB pertumbuhannya tertarik dalam karena porsi bangunan ke PMTB total besar," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam paparannya, Selasa (5/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila dirinci, komponen PMTB yang merosot paling besar adalah produksi kekayaan intelektual yaitu minus 5,89 persen. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu masih mampu melaju 9,13 persen.

"Pertumbuhan negatif barang modal jenis produk kekayaan intelektual dipengaruhi oleh menurunnya kegiatan eksplorasi mineral, baik migas maupun nonmigas," katanya.

Selain itu, laju PMTB juga tertahan oleh pertumbuhan komponen mesin dan perlengkapan yang minus 3,92 persen atau berbanding terbalik dengan kondisi Januari-Maret 2019, 8,4 persen.

Suhariyanto menerangkan kontraksi barang modal jenis mesin terjadi pada mesin yang berasal dari domestik maupun impor.

Pertumbuhan komponen sumber daya hayati (CBR) juga negatif 0,04 persen, dari sebelumnya 9,32 persen. Hal ini dipengaruhi oleh merosotnya nilai tambah tanaman perkebunan yang belum berproduksi.

[Gambas:Video CNN]

Sementara, komponen barang modal jenis peralatan lainnya tumbuh menguat dari minus 6,76 persen menjadi 2,39 persen. Penguatan khususnya terjadi pada peralatan lainnya yang berasal dari impor. Sementara, produksi domestik komponen peralatan lainnya merosot.

Pertumbuhan barang modal jenis kendaraan juga menanjak dari negatif 7,37 persen menjadi 2,72 persen. Peningkatan pertumbuhan terutama pada produksi kendaraan domestik sedangkan kendaraan yang berasal dari impor menurun.

(sfr/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER