Petani Sambut Permintaan Jokowi Soal Bekerja Saat Corona

CNN Indonesia
Rabu, 06 Mei 2020 09:07 WIB
Petani menggunakan masker sebagai upaya mencegah penularan virus Corona (COVID-19) saat memanen padi di Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/4/2020). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya pemerintah menanggulangi pandemi virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/
Aliansi Petani berharap mampu menjaga produksi pangan di tengah pandemi virus corona. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia Muhammad Nuruddin menilai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk petani tetap bekerja di tengah pandemi virus corona merupakan hal yang realistis.

"Menurut saya realistis. Selama ini petani memang bekerja, hanya karena overconfident dari para penegak hukum seperti Kodim dan Polsek yang membatasi aktivitas pertanian di tengah panen," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/5).

Menurut Nuruddin, penerapan pembatasan sosial menyebabkan banyak petani kesulitan mencari tenaga kerja untuk panen. Sehingga, hasil panen menjadi terbatas dan tidak maksimal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Realistis saja. Sekarang belum terdampak virus corona. Sehingga larangan mudik ada benarnya agar orang di kota tidak pulang ke desa. Pasalnya, jika angkatan kerja terpapar virus corona, maka bisa terjadi stagnasi produksi," tambahnya.

Karenanya, ia berharap, permintaan Jokowi dapat menjaga produksi pertanian di tengah pandemi corona.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan petani harus tetap berproduksi meskipun terjadi pandemi virus corona. Namun, proses bertanam para petani tetap harus memperhatikan protokol kesehatan pencegahan covid-19.

"Harus dipastikan bahwa petani tetap berproduksi harus, tetap bertanam dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya saat membuka rapat terbatas (ratas) secara virtual tentang antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pokok, Selasa (5/5).

Untuk itu, ketersediaan sarana-sarana produksi pertanian seperti bibit, pupuk, maupun sarana pertanian lainnya harus tersedia dengan harganya terjangkau. Ia juga meminta jajaran kabinet untuk mempertajam stimulus ekonomi untuk petani.

"Percepatan musim tanam, kita harus memanfaatkan curah hujan yang masih ada saat ini," imbuhnya.

Selain itu, ia juga menekankan ketersediaan air di daerah sentra-sentra produksi pertanian. Menurutnya, itu menjadi kunci antisipasi dan mitigasi kekeringan. Oleh sebab itu, kepala negara meminta seluruh jajarannya untuk mempersiapkan dan memenuhi penyimpanan air hujan seperti danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya.

Terakhir, Jokowi meminta jajarannya untuk memperhatikan manajemen pengelolaan stok untuk kebutuhan bahan pokok secara detail.

"Bulog tetap harus membeli gabah dari petani sehingga harga di petani menjadi lebih baik," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]


(age/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER