Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto menyatakan
harga gula masih tinggi lantaran beberapa jadwal pengiriman impor tertunda. Penundaan terjadi akibat pembatasan mobilitas (
lockdown) yang terjadi di sejumlah negara di tengah penyebaran
virus corona."Harga gula (naik) karena ada beberapa impor yang jadwalnya tertunda. Ini karena beberapa daerah di negara lain melakukan pembatasan akibat
lockdown," ungkap Airlangga dalam
video conference, Rabu (13/5).
Untuk sementara waktu, pemerintah berupaya mengalihkan gula rafinasi yang biasanya digunakan oleh industri ke pasar untuk dijual ke masyarakat. Harapannya, stok gula di pasar tersedia dan harga bisa ditekan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin ada pengalihan dari gula rafinasi ke pasar. Tentunya diharapkan dengan pengalihan ini harga bisa ditekan ke bawah," ujar Airlangga.
Ia menyatakan harga gula pasir saat ini masih sekitar Rp17 ribu per kilogram (Kg) di pasar tradisional, sedangkan di toko ritel sebesar Rp12.500 per Kg.
Rata-rata harga di pasar tradisional jauh lebih tinggi dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) gula yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp12.500 per Kg.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti harga gula yang tak kunjung turun sejak beberapa bulan terakhir. Menurutnya, rata-rata harga gula saat ini sebesar Rp17 ribu per Kg sampai Rp17.500 per Kg.
"Ini masih saya kejar harga gula. Padahal HET gula ada di Rp12.500 per Kg," katanya.
Ia meminta kepada seluruh jajarannya untuk mencari tahu di mana letak persoalan yang membuat harga gula pasir jauh masih tinggi. Jokowi memerintahkan 'pembantunya' mengecek apakah ada masalah distribusi atau ada pihak yang mempermainkan harga pangan.
[Gambas:Video CNN] (aud/age)