Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto mengatakan impor
bawang putih akan masuk sebanyak 78 ribu ton pada Mei 2020. Impor dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam negeri.
"Impor bawang putih pada April 2020 94 ribu ton, kemudian Mei 2020 diprediksi 78 ribu ton," kata Airlangga dalam
video conference, Rabu (13/5).
Airlangga bilang stok bawang putih per April 2020 sebanyak 81 ribu ton. Kemudian, stoknya akan bertambah pada bulan ini menjadi lebih dari 100 ribu ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, dia bilang rata-rata harga bawang putih sebesar Rp37.100 per Kg. Angkanya masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga normal yang berkisar Rp20 ribu per Kg.
Hal yang sama terjadi pada bawang merah. Harga komoditas itu masih tinggi, yakni di kisaran Rp51.950 per kg. Harganya lebih mahal dibandingkan harga acuan yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp32 ribu per kg.
Namun, Airlangga menyatakan pemerintah tak berencana untuk mengimpor bawang merah. Pasalnya, ia mengklaim ada sejumlah daerah yang akan memproduksi bawang merah dalam jumlah banyak dalam waktu dekat.
"Bawang merah tidak ada rencana impor karena sebetulnya ada daerah yang memproduksi besar," terang dia.
Menurut Airlangga, mahalnya harga bawang merah karena ada masalah distribusi. Dengan demikian, jumlah pasokannya tak merata di setiap daerah.
"Diketahui bawang merah di Jawa harganya rata-rata Rp49 ribu per Kg atau Rp48 ribu per Kg atau Rp47 ribu per Kg, tapi di Jayapura memang masih ada yang Rp64 ribu per Kg, Banda Aceh Rp65 ribu per Kg. Jadi ini masalah distribusi," papar Airlangga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan bawang merah akan panen di sejumlah daerah pada Juni 2020 mendatang. Ia bilang musim panen memang mundur dari yang seharusnya.
"Tapi untuk Mei 2020 ada stok 78 ribu ton, itu berdasarkan neraca nasional. Jadi distribusinya memang harus dibagi," kata Syahrul.
Gambas:Video CNN] (aud/age)