Lebaran di Depan Mata, Penjualan Alfamart dan Indomaret Lesu

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 11:33 WIB
Ilustrasi kantong plastik berbayar di gerai Alfamart jalan Biak, Jakarta, 1 Maret 2019.
Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo) menyatakan mulai 1 Maret 2019 menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar di semua gerai anggota mereka guna mengurangi peningkatan jumlah sampah plastik.
Alfamart mencatat penurunan penjualan hingga 7 persen jelang lebaran dibandingkan Maret. Penurunan dikarenakan penerapan PSBB akibat pandemi corona. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ritel modern Alfamart dan Indomaret mencatat penurunan penjualan, meski perayaan lebaran di depan mata. Penurunan penjualan disinyalir karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona.

Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan penjualan di seluruh gerai ritel modern perusahaan berkisar 5-7 persen jelang lebaran dibandingkan awal Maret atau sebelum penyebaran penyakit covid-19.

"Turun (penjualan). Dibandingkan Maret, penjualan saat ini turun 5-7 persen. Corona kan masuk awal maret, lalu diberlakukan PSBB juga," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Solihin menampik daya beli masyarakat yang lemah menjadi satu-satunya faktor penurunan penjualan di Alfamart. Menurut dia, pemangkasan jam operasional gerai turut andil dalam penurunan penjualan.

Selain itu, sambung dia, pelanggan cenderung menghindari pembelian secara fisik. Ia menduga pembelian sebagian masyarakat beralih ke online. Karenanya, Alfamart ikut menawarkan penjualan secara online.

"Memang, ada kenaikan kalau di penjualan online, tapi ya tidak seberapa kalau dibandingkan dengan penjualan kami sebelumnya," jelasnya.

Marketing Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Wiwiek Yusuf juga mengakui ada penurunan penjualan. Meski, masih ada sedikit kenaikan untuk produk tertentu, seperti biskuit dan sirup. Namun, ia enggan merinci angka detailnya.

Menanggapi rencana pemerintah membuka aktivitas kembali di tengah pandemi corona (new normal), ia berharap bisnisnya kembali menggeliat. Ia juga mengaku tak kesulitan untuk menerapkan protokol kesehatan karena manajemen sudah melakukan hal itu sejak Maret.

Di antaranya, wajib menggunakan masker bagi seluruh pelayan toko, setiap layanan kasir pun disekat dengan plastik penutup untuk menjaga jarak aman dengan konsumen atau pengunjung.

"Prinsipnya kami mengikuti arahan dari pemerintah, termasuk soal protokol masa covid-19. Jadi, bila belum ada arahan perubahan, kami tetap menjalankan protokol yang berjalan," katanya.

Sepaham, Solihin juga menyebut Alfamart akan mengikuti peraturan pemerintah jika penyesuaian akan kembali dilakukan. Namun untuk saat ini, Alfamart belum menyiapkan protokol lanjutan dari yang telah ditetapkan.

[Gambas:Video CNN]

(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER